Pawai PKB Ke-38, Denpasar Jadikan Tari Baris Tombak sebagai Titik Sentral | Bali Tribune
Diposting : 16 May 2016 15:54
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
tari baris
BARIS TOMBAK - Duta Kesenian Kota Denpasar saat melakukan latihan persiapan pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-38 tahun 2016, Sabtu (14/5) di Denpasar. Tampak Duta Kesenian Denpasar menjadikan Tari Baris Tombak sebagai titik sentral penampilan.

 Denpasar, Bali Tribune

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Denpasar menggelar latihan persiapan pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-38 yahun 2016, Sabtu (14/5) di Denpasar.

Dalam persiapan yang dihadiri Wakil Walikota Denpasar, IGN Jayanegara, didampingi jajaran Disbud Kota Denpasar dan Tim Pembina Kesenian Provinsi Bali tersebut, tampak duta Denpasar akan menjadikan Tari Baris Tombak sebagai titik sentral dalam pawai pembukaan PKB mendatang.

Selain Tari Baris Tombak, Duta Denpasar juga akan menampilkan Tari Baris Cina, Tari Baris Tamiang dan Panah, Tari Baris Jojor dan Tari Baris Warang. “Tari baris menjadi titik sentral yang ditampilkan dalam pawai pembukaan Duta Kota Denpasar pada PKB ke-38. Tari Baris Tombak akan dijadikan pusat penampilan yang dikemas dalam sebuah fragmen tari sejarah Tari Baris Tombak Kedewatan Sanur,” ujar Koordinator Duta Pawai Pembukaan Kota Denpasar, I Made Sumaryasa, Ssn, Minggu (15/5).

Dikatakan Sumaryasa, Tari Baris Tombak merupkan salah satu bentuk kebudayaan di Kota Denpasar yang patut diketahui keberadaanya. Tari Baris Tombak, kata dia, juga merupakan salah satu produk budaya yang harus dilestarikan. hal ini sesuai dengan tema PKB ke 38 yakni Karang Awak (Mencintai Tanah Kelahiran).

Dijelaskan Sumaryasa, awal perkembangan Tari Baris Tombak sangat berkaitan erat dengan pendiriannya Desa Sanur. Pada waktu itu, tersebutlah pendeta bernama Ida Peranda Sakti Ngenjung yang diangkat menjadi pendeta di wilayah Sanur. Saat baru diangkat menjadi pendeta, bernama Ida Peranda Sakti Ngenjung teringat dengan Pahryangan atau Sungsungan yang tertinggal di wilayah Kesiman Kerthalangu.

Maka dari itu, Ida Peranda Sakti Ngenjung mengajak para pengikutnya bergotong royong memindahkan Parhyangan atau Sungsungan tersebut ke Desa Sanur. “Dalam perjalanan pengembalian Parhyangan atau Sungsungan tersebut, dilalui penuh sukacita sehingga para pengikut Ida Peranda Sakti Ngenjung mengalami trance atau kerauhan di sepanjang perjalanan menuju Desa Sanur. Akhirnya Ida Peranda Sakti Ngenjung menyampaikan Bhisama dan sejak saat itu hingga sekarang berkembanglah Tari Wewalian Baris Tombak,” kata Sumaryasa.

Sementara itu, salah satu penari Baris Tombak, Wayan Yudha Yasa, mengatakan dirinya sangat antusias mengikuti pembinaan pawai Duta Kota Denpasar ini. “Kami akan menerima setiap masukan yang diberikan oleh tim Pembina Kesenian Kota Denpasar maupun Provinsi. Semoga kami mampu menampilkan yang terbaik pada pembukaan PKB ke-38 pada 11 Juni mendatang,” ujar Yudha Yasa.