PDIP Gandeng Parpol Asia dan Eropa | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 September 2016 09:24
San Edison - Bali Tribune
PDIP
Panitia Lokal Seminar Progressive Alliance I Gede Ngurah Hartawan (kiri) saat menjelaskan kepada wartawan.

Denpasar, Bali Tribune

Subak di Bali sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia (WBD). Tidak berlebihan jika kemudian banyak masyarakat dunia serta para peneliti dari berbagai negara yang khusus bertandang ke Pulau Dewata untuk melihat dari dekat warisan budaya tersebut.

Bahkan, partai politik dari negara-negara di kawasan Asia dan Eropa menunjukkan ketertarikannnya mempelajari subak di Bali. Ini dibuktikan ketika puluhan partai politik se-Asia dan Eropa, akan mengunjungi Subak pada tanggal 20 September mendatang. Kegiatan itu akan dilaksanakan usai Seminar Progressive Alliance selama dua hari, di Padma Resort Legian, 19-20 September 2016.

Indonesia, dalam hal ini PDIP menjadi tuan rumah Seminar Progressive Alliance yang baru pertama kali digelar tersebut. Ada 30 parpol dari 30 negara di Asia dan Eropa, yang mengonfirmasi hadir pada kegiatan tersebut. Selain itu, perwakilan dari 90 negara juga diundang untuk menghadiri seminar dimaksud.

"Usai seminar, pada tanggal 21 September nanti pimpinan parpol itu akan mengunjungi Subak Sembung Kelurahan Peguyangan Denpasar," papar I Gede Ngurah Hartawan, Seksi Acara Sekretariat dan Rapat Panitia Lokal Progressive Alliance Seminar, saat memberi keterangan kepada wartawan di Kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Selasa (13/9).

Hartawan yang didampingi Wayan Windia, menjelaskan, para pimpinan parpol itu akan diberi penjelasan tentang subak oleh Prof. Dr. Wayan Windia. Windia merupakan Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana. "Akan dijelaskan kepada petinggi partai di Asia dan Eropa tentang pengelolaan subak," ucapnya.

Kenapa subak yang dipilih? "Kita pilih karena ini terkait dengan kesejahteraan petani. Petani belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah. Tidak ada garansi dari pemerintah," tandas Hartawan.

Sebelum mengunjungi subak, para petinggi parpol Asia dan Eropa itu menggelar Seminar dan Workshop dengan isu utama tentang 'Demokrasi dan Keadilan Sosial', pada 19-20 September. Seminar Progressive Alliance yang mengangkat tema Living Togther In A New World, Building Solidarity and Social Justice (Bersama Menghadirkan Dunia yang Baru, Membangun Solidaritas dan Keadilan Sosial), itu akan dibuka Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hartawan menjelaskan, kegiatan yang merupakan kerja sama antara Proggressive Alliance (PA), Socdem Asia dan PDIP, itu diselenggarakan sebagai forum diskusi yang mewadahi berbagai tema sosial politik. Acara itu bersifat tahunan yang dilakukan di berbagai negara secara bergantian. "Tahun ini Indonesia khususnya PDIP mendapat kehormatan sebagai penyelenggara," jelasnya.

Kesetaraan ekonomi dan pengentasan kemiskinan menjadi salah satu tema dalam membangun kebijakan yang berkeadilan sosial. Bagaimana membangun kebijakan yang demokratis dan yang transparan, merupakan kunci pertumbuhan yang inklusif. Kebijakan semacam ini memampukan negara untuk melayani seluruh warganya dan memberdayakan mereka yang kurang mampu.

Pertumbuhan inklusif berarti bahwa peningkatan dalam konteks keadilan sosial dijamin dengan adanya pelayanan publik yang baik dan atmosfir bisnis yang semakin pro rakyat pada saat yang sama. "Tema-tema tersebut menjadi bahan diksusi dalam seminar kali ini," ujarnya.

Kegiatan tersebut, demikian Hartawan, bertujuan untuk membangun jejaring antar partai dan wadah diskusi. Selain itu, membahas masalah-masalah terkini di seluruh dunia dan memikirkan penyelesaiannya dan menunjukkan kepada dunia luar bahwa pemerintah Indonesia siap dalam menjalankan inovasi-inovasi baru dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan.