Pedagang Banyuasri Direlokasi, 700 Pedagang Tempati Los Sementara | Bali Tribune
Diposting : 7 February 2019 22:35
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune/ SOSIALISASI – Acara sosialisasi relokasi pedagang Pasar Banyuasri, di Wantilan Sasana Budaya Singaraja, Rabu (6/2).
Bali Tribune, Singaraja - Sebanyak 700 pedagang Banyuasri Singaraja bersiap untuk dipindahkan ke tempat penampungan sementara, menyusul pembangunan Pasar Banyuasri akan segera dimulai. Relokasi itu akan menempati Terminal Banyuasri dan Jalan Samudra di sebelah timur dan barat Pasar Banyuasri. 
 
Menurut rencana, Pasar Banyuasri akan direvitalisasi dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp180 miliar lebih, dengan sistem penganggaran multiyears. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin)  Kabupaten Buleleng Drs. Ketut Suparto, MMA, mengatakan, relokasi ini menjadi tahap awal pelaksanaan pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri yang nantinya direncanakan tidak saja menjadi pasar terbesar namun akan menjadi pasar semi modern.Menurutnya,para pedagang yang akan direlokasi adalah pedagang yang tercatat di data PD.Pasar Buleleng.
 
“Untuk relokasi para pedagang kami sudah siapkan lokasi, yaitu di terminal Banyuasri dan Jalan Samudera. Untuk pedagang los jumlahnya 552, kami siapkan 572 buah. ruko jumlahnya 92 buah, dan untuk pemilik kios yang terdaftar ada sebanyak 56 orang, kami siapkan juga sejumlah 56 buah,” jelas Suparto saat Sosialisasi Relokasi Pedagang Pasar Banyuasri, di Wantilan Sasana Budaya – Singaraja, Rabu (6/2) .
 
Suparto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar untuk membangun los maupun kios sementara dengan melalui proses tender. Saat ini, pihaknya telah menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang akan segera diserahkan ke Bagian Layanan Pengadaan (BLP) untuk diproses tendernya. “Sesuai petunjuk Bupati, BLP diminta memprioritaskan proses tendernya. Apabila proses tender dapat dilaksanakan bulan Februari, maka akhir Februari sudah ditetapkan pemenang (tendernya). Dengan pengerjaan 1,5 bulan yang dimulai awal Maret, maka paling lambat akhir bulan April sudah dilaksanakan relokasi,” imbuh Suparto.
 
Untuk tender bangunan pasarnya, Suparto mengatakan akan menyesuaikan dengan jadwal yang disusun oleh Dinas PUPR Kabupaten Buleleng, mengingat anggaran pembangunan revitalisasi pasar yang direncanakan mencapai 180 Miliyar lebih ini berada pada dinas tersebut. “Jika Pasar Banyuasri ini selesai ditata akan dapat menjadi daya dorong untuk meningkatkan pendapatan para pedagang. Hal ini mengingat pasar Banyuasri nantinya akan menjadi pasar semi modern dengan kondisi yang lebih nyaman dan bersih, sehingga akan mendorong pembeli untuk datang,” tandasnya.
 
Sementara itu, pemilik toko bernama  Ratmi Dwi Ibka mengaku mendukung langkah Pemkab Buleleng merevitalisasi Pasar Banyuasri. ”Saya pribadi setuju,ini untuk perbaikan, untuk (meningkatkan) perekonomian, pokoknya untuk kemajuan. Saya bangga pada Pemerintah (Kabupaten Buleleng) ini yang berusaha memajukan ekonomi daerah ini,” kata pemilik usaha Gym ini.