Pelaku Mengaku Orang Dekat Wabup Jembrana | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2017 19:58
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Kwitansi
BUKTI Kwitansi penyerahan dana belasan juta rupiah yang diterima warga yang mengaku telah menjadi korban penipuan oknum yang gaku-ngaku orang dekat Wabup Kembang.

BALI TRIBUNE - Kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS kembali mencuat di Jembrana. Terungkapnya penipuan oleh oknum yang ngaku-ngaku orang dekat Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan itu, terungkap saat korban mengadu langsung ke rumah Wakil Bupati Jembrana pada Rabu (14/6) lalu. Kedua korban penipuan tersebut masing-masing Ni Luh Sri Utami asal Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem Jembrana, dan Ni Putu Saundewi asal Desa Yehembang Kangin, Mendoyo datang mengadukan penipuan yang meraka alami dengan menunjukan kwitansi penyerahan dana.

Termakan tipu daya pelaku, kedua korban telah menyerahkan dana sebanyak dua kali hingga belasan juta rupiah kepada oknum yang mengaku bisa meloloskan korban menjadi CPNS di Kabupaten Jembrana. Ni Luh Sri Utami mengaku dana tersebut diserahkan pada Agustus dan September 2012 kepada seseorang yang mengaku bernama Jayak sebagai ajudan Wakil Bupati Jembrana. Sedangkan Ni Putu Swandewi menyerahkan dana pada Agustus dan September 2013 kepada seseorang bernama Suti sebagai pengurus LSM yang juga memiliki kedekatan dengan Wakil Bupati Jembrana.

Mereka diberikan kwitansi lengkap bermeterai 6 ribu rupiah yang ditandatangani oleh Gusti Putu Sarjana dengan keterangan yang berbeda-beda seperti titipan pengurusan K 2, biaya tes CPNS dan titipan biaya pemeriksaan. Namun sejak diserahkannya dana titipan tersebut hingga kini belum ada kejelasan mengenai nasib dan uang mereka itu sebab janji pengangkatan sebagai CPNS itu tak pernah terwujud dan mereka justru tidak lolos. Merasa resah, akhirnya mereka mengadukannya langsung ke Wabup Kembang dan menanyakan kebenaran oknum tersebut.

Wabup Kembang yang dikonfirmasi Kamis (15/6) membenarkan pihaknya menerima pengaduan dari dua orang warga yang mengaku telah menjadi korban penipuan oleh oknum yang beraksi dengan mangaku sebagai orang-orang yang dekat dengan dirinya dan sanggup meloloskannya sebagai CPNS.

Kedua warga yang menemuinya itu juga membawa kwitansi penyerahan uang belasan juta rupaih kepada pelaku dengan iming-iming meloloskan korban sebagal CPNS. Menurut orang nomor dua di Bumi Makepung itu, kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS di Kabupaten Jembrana itu ternyata sudah terjadi tahun 2012 dan 2013 tetapi baru diadukan oleh kedua korban.

Setelah menerima pengaduan dari kedua warga tersebut, Ketua DPC PDI P Kabupaten Jembrana ini mengaku telah menegaskan kepada korban bahwa dirinya tidak pernah kenal dengan orang tersebut. Bahkan ia tidak mengetahui orang yang bernama Jayak dan tidak pernah memiliki ajudan yang bernama Jayak.

Pihaknya menyarankan agar kedua korban segera melaporkan masalah itu kepada pihak kepolisian karena jelas-jelas merupakan modus penipuan. Pihak kepolisan juga diharapkan mengusut kasus ini hingga tuntas mengingat para pelaku dalam melakukan aksinya mengelabuhi para korban juga dengan telah mencatut nama dirinya.

 Politisi asal Desa Panghyangan, Pekutatan ini juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada sehingga tidak termakan tipu daya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Apabila ada oknum yang mengiming-imingi dan menjanjikan bisa meloloskan seleksi CPNS dengan meminta sejumlah uang menurutnya itu adalah modus penipuan.