Pelaku Perkelapasawitan Angkat Image Sawit Dikalangan Milenial | Bali Tribune
Diposting : 4 November 2019 13:29
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ KELAPA SAWIT - Ratusan milenial diberikan pemahaman manfaat kelapa sawit saat Bali Amazing Race Sawit Hunt 2019
balitribune.co.id | Denpasar -  Meski Pulau Bali bukan sebagai produsen kelapa sawit, namun dinilai perlu untuk meningkatkan pemahaman generasi muda atau milenial tentang manfaat tumbuhan yang diolah menjadi minyak goreng ini. Pasalnya, milenial adalah pasar sekaligus sumber daya yang memiliki potensi besar untuk memajukan Indonesia saat ini dan masa depan. 
 
Edukasi kepada kaum milenial mengenai potensi dan manfaat sawit pun dilakukan BPDP Kelapa Sawit dengan Warta Ekonomi saat Bali Amazing Race Sawit Hunt 2019 di Interactive Art Museum (IAM) Denpasar, Sabtu (2/11). Pada kegiatan itu terungkap, kelapa sawit masih menjadi potensi ekspor terbesar di Indonesia dan penyumbang pendapatan terbesar dari sektor non-migas. 
 
Industri sawit menyerap 16,2 juta tenaga pekerja dari hulu hingga hilir. Manfaat kelapa sawit dan produk turunannya sudah menjadi bagian keseharian masyarakat. Seperti produk kecantikan tidak lepas dari bahan sawit, juga produk makanan dan bahan makanan yang berkualitas, serta energi terbarukan. Sebagai contoh makanan berupa minyak goreng, margarin, mentega, hingga mi instan. Produk kecantikan dan kosmetik berupa lipstik, sampo, sabun. 
 
Adapun energi terbarukan yang dihasilkan dari sawit berupa biodiesel. Semakin inovatif pengolahan sawit dalam mencetak produk-produk turunannya akan membuka peluang-peluang baru. Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi mengatakan, sektor kelapa sawit menghasilkan devisa sebesar Rp 300 triliun. 
 
Namun, sektor ini menghadapi tantangan berat anti sawit yang dicetuskan oleh negara-negara anti sawit seperti Eropa. Di mata kalangan milenial juga terjadi hal serupa yakni image sawit dianggap negatif setelah mendapat informasi buruk tentang sawit dari kompetitor penghasil minyak nabati lainnya. 
 
"Di Bali ini kami mengangkat image kelapa sawit di kalangan milenial. Agar paham tentang sawit dan mencintai sawit sehingga menjadi duta sawit. Karena sawit menjadi penyumbang devisa terbesar mengalahkan ekspor dan minyak," beber Tofan. 
 
Indonesia sebagai penghasil sawit bersaing dengan negara-negara produsen non sawit. Kata dia, serangan terhadap sawit masih besar. Serangan ini tidak akan berhenti semasih menjadi pasar minyak nabati terbesar di dunia. "Jangan termakan oleh hoax karena kepentingan anti sawit," tegasnya mengingatkan pentingnya kelapa sawit untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 
 
Menurut Tofan, dengan memanfaatkan kelapa sawit, bangsa ini bisa mandiri secara energi dengan mengolah sawit menjadi bahan bakar diesel. "Saat ini ekspor terbesar sawit yakni Tiongkok, India dan lainnya," sebut Tofan.
 
Sementara itu, Kepala Divisi Perusahaan BPDP Kelapa Sawit, Achmad Maulizal Sutawijaya menyampaikan bahwa di beberapa wilayah di Indonesia belum memahami peranan dan fungsi sawit untuk kesehatan, bahan pangan dan energi. "Respon milenial terhadap kelapa sawit kebanyakan belum paham bahwa sawit biasanya digunakan keseharian masyarakat. Sawit menjadi tulang punggung ekonomi kita dan akan terus mempromosikan sawit," ucapnya. 
 
Amazing Race Sawit Hunt 2019 merupakan rangkaian kegiatan komunikasi dengan generasi milenial di Indonesia yang sebelumnya sudah dilakukan di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, dan  Makassar. Bali adalah yang kelima disinggahi BPDP KS dengan beberapa pelaku industri perkelapasawitan di Indonesia.