Pembangunan Kereta Gantung Pelaga Ditarget 2020, Tampung Sampai 200 Ribu Wisatawan, Dispar Siapkan FS | Bali Tribune
Diposting : 2 July 2018 22:39
I Made Darna - Bali Tribune
Ilustrasi kerata Gantung.
BALI TRIBUNE - Rencana pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung mulai ada kemajuan. Saat ini Pemerintah Kabupaten Badung sedang bekerja merampung studi kelayakan (Feasibility Study). Untuk FS sendiri, selaku leading sektor Dinas Pariwisata telah menyiapkan anggaran Rp 500 juta.
 
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Minggu (1/7) kemarin, menyatakan, tahapan studi kelayakan ini akan sangat menentukan langkah berikutnya.
 
“Masih berproses studi kelayakannya. Untuk anggaran (studi kelayakan) sudah kami siapkan,” ujarnya.
 
Badra menyebut anggaran penyusunan studi kelayakan ini mencapai Rp 500 juta.
 
“Untuk FS beberapa waktu lalu sempat gagal lelang di ULP, sekarang kami lelang sampai tanggal 9 Juli 2019,” kata Badra.
 
Jika studi kelayakan berjalan mulus, maka tahap berikutnya akan disiapkan Detail Engineering Design (DED) sebelumnya melangkah ke tahap pengerjaan fisik yang ditarget mulai tahun 2020. “Kalau studi kelayakan ini selesai, pada tahun 2019 di APBD induk nanti kami siapkan DED. Kalau berjalan sesuai rencana, tahun 2020 sudah kita bisa mulai pengerjaan fisik,” terang pejabar asal Kuta ini.
 
Berapa kira-kira butuh anggaran untuk pembangunan fisiknya? Ditanya begitu, Badra belum mau menyebut. Alasannya, studi kelayakan belum selesai. “Setelah ada kajian baru bisa kita sampaikan berapa kebutuhan anggarannya,” tegasnya.
 
Yang jelas, lanjut mantan Kadis Perikanan dan Kelautan ini mengatakan jika tidak ada halangan,  pada tahun 2020 mendatang kereta gangung Pelaga sudah masuk pengerjaan fisik. “Pokoknya, target tahun 2020 sudah pengerjaan fisik,” ujar Badra.
 
Kereta gantung ini akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju ke Air Terjun Nungnung dengan panjang kurang lebih 4 km. Sehingga bila dihitung pulang pergi (PP) menjadi 8 km. Kereta gantung ini  dirancang mampu menampung 100 ribu-200 ribu orang. Jalur kereta gantung ini juga akan dilengkapi station. Ada tiga station sepanjang rute itu, jadi wisatawan dapat berhenti disetiap station untuk menikmati wahana. Untuk pertunjukan disetiap station sedang dirancang. ”Sesuai dengan wacana awal, pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang dalam rangka menambah fasilitas penunjang pariwisata, khususnya di Badung Utara. Harapannya tentu agar pariwisata tidak tidak hanya Badung Selatan,” pungkasnya.