Pembukaan Pesamuan Agung MGPSSR, Gubernur Harap, Pasemetonan Pasek Rumuskan Program Pengentasan Kemiskinan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 26 December 2017 19:43
Release - Bali Tribune
Pesamuhan
BERI SAMBUTAN- Gubernur Made Mangku Pastika berikan sambutan saat membuka Pesamuhan Agung Maha Gotra Pasek Sapta Sanak Rsi (MGPSSR) di Sekretariat pasemetonan itu di Jalan Cekomaria Peguyangan Kangin, Denpasar, Senin (25/12) kemarin.

BALI TRIBUNE - Gubernur Bali Made Mangku Pastika membuka Pesamuan Agung Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Pusat Tahun 2017 di Sekretariat MGPSSR, Jalan Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar, Senin (25/12) kemarin.

Pada kesempatan ini Gubernur Pastika kembali mengingatkan agar pengurus MGPSSR dapat merumuskan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya warga pesemetonan.

Gubernur mengatakan 75 persen siswa SMA/SMK Bali Mandara berasal dari semeton Pasek, padahal syarat utama masuk ke SMA/SMK tersebut adalah harus miskin.
“Ya saya katakan tadi pesamuhan ini hendaknya juga merumuskan program-program yang konkret untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena itulah yang nanti akan mengawaki Bali, memimpin Bali dan juga Nusantara,” katanya.

Ia menambahkan SDM inilah yang nantinya akan membawa, mengangkat derajat dan martabat, baik secara sosial, ekonomi dan politik sehingga bisa berperan lebih dalam pembangunan Bali dan Nusantara.

Menurutnya, secara kelembagaan dan kerohanian MGPSSR sudah sangat solid sehingga dapat menjadi modal dan landasan yang kuat untuk lepas landas.
Ketua Umum MGPSSR Pusat Prof. Dr. dr. I Wayan Wita SpJP mengatakan Pesamuan Agung 2017 ini menjadi ajang evaluasi program kerja yang sudah berlangsung selama setahun.

Ia juga berharap dari Pesamuan yang dihadiri sekitar 250 peserta ini bisa melahirkan program-program inovatif khususnya menyongsong Ulang Tahun MGPSSR bulan April 2018 mendatang dan Maha Sabha MGPSSR pada tahun 2019 mendatang.

Gubernur tidak menampik bahwa masih banyak warga Pasek yang berada di bawah garis kemiskinan. Menurutnya ini membutuhkan perhatian khusus dari MGPSSR.
“Perlu kita bahas bagaimana mengelola Pura, bagaimana mengembangkan sumber daya manusia dan bagaimana mengangkat semeton yang masih di bawah garis kemiskinan,” ungkapnya.
 
Pada kesempatan yang sama Prof. Wita juga mengajak semeton Pasek untuk menggunakan momentum erupsi Gunung Agung untuk meningkatkan kebersamaan dan persatuan. Ia mencontohkan bagaimana Sekretariat MGPSSR Pusat sempat menjadi tempat pengungsian semeton dari Karangasem.

Tampak hadir Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Beratha, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra dan segenap pengurus Maha Gotra Sanak Sapta Rsi.