Pemda Agar Selektif Kerja Sama dengan Media | Bali Tribune
Diposting : 17 November 2018 21:40
Arief Wibisono - Bali Tribune
Para narasumber yang hadir dalam Safari Jurnalistik 2018.
BALI TRIBUNE - Anggota Dewan Pers, Hendri CH Bangun mempersilakan Pemerintah Daerah (Pemda) bekerja sama dengan media mainstream (media arus utama), baik cetak maupun elektronik atau online, yang pemrednya sudah mengantongi kartu Uji Kompetensi Wartawan (UKW) jenjang Wartawan Utama.
 
“Beberapa daerah di Indonesia sudah menerapkan aturan, dimana Pemda melakukan kerja sama pemberitaan hanya dengan media yang berbadan hukum sesuai ketentuan dan pemimpin redaksinya Wartawan Utama,” ujar Hendri CH Bangun saat jadi pembicara pada Safari Jurnalistik PWI Bali 2018 di Aula Kantor Kominfos Bali, Jumat (16/11).
 
Pada Safari Jurnalistik yang menggandeng Astra Internasional ini, Hendri CH Bangun yang mantan Sekjen PWI Pusat mencontohkan, di Sumatra Barat misalnya, gubernurnya mengeluarkan aturan melalui Pergub media yang boleh kerja sama hanya media yang dipimpin Wartawan Utama.  
 
Ia mengatakan, pertumbuhan media, terlebih media online sangat tinggi. Hal ini tentu saja membuat Pemda di beberapa daerah kesulitan melakukan kerja sama, karena jumlah media begitu banyak. Di Sumatera Barat, lanjut dia, ada 600 media online.
 
“Memang agak kesulitan untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah. Mungkin karena kesulitan seperti itu sehingga Gubernur Sumatera Barat membuat keputusan seperti itu,” ujar Hendri saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta yang menanyakan ikhwal Uji Kompetensi Wartawan.
 
Sebelumnya Kadis Kominfos Bali,  Ir.  I Nyoman Sujaya mengajak wartawan di Bali ikut aktif mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan teknologi informasi melalui kegiatan-kegiatan Literasi Media.
 
"Kemajuan teknologi informasi disamping memberikan kemudahan juga memberi dampak semakin sempitnya ruang publik yang ada dan mudah terjadi gesekan di tingkat akar rumput yang bisa memicu konflik sosial yang tumbuh dan berkembang dengan maraknya informasi yang tidak jelas (hoax) sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat terutama para jurnalis bisa memberikan literasi media kepada masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial," ujarnya.
 
Ia juga menyatakan siap memfasilitasi kegiatan PWI Bali dalam membangun kesadaran masyarakat tentang penggunaan teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi wartawan. "Tahun 2019 nanti kami sudah siap memfasilitasi Uji Kompetensi Wartawan. Kami biayai demi kepentingan peningkatan kompetensi wartawan," tukas Sujaya.  
 
Ketua PWI Bali,  IGMB Dwikora Putra menyampaikan terima kasih kepada seluruh nara sumber dari PWI Pusat yang terlibat dalam kegiatan Safari Jurnalistik PWI Bali 2018, selain juga ia  mengatakan,  di Bali saat ini cukup banyak media online berkembang. Namun secara mayoritas kata dia,  masih banyak media online yang belum sepenuhnya memenuhi ketentuan pendirian media online sesuai aturan Dewan Pers. 
 
Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto sebagai mitra PWI Pusat dalam kegiatan Safari Jurnalistik yang juga mendapat kesempatan menyampaikan sambutan mengatakan Astra Internasional Indonesia memang berkomitmen untuk secara bersama dengan berbagai komponen, mengembangkan kehidupan dunia informasi secara lebih baik dan positif bagi masyarakat.  Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendukung penuh peningkatan kompetensi wartawan melalui berbagai kegiatan termasuk diantaranya safari jurnalistik PWI.     
 
Sementara Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat,  Hendro Basuki menegaskan,  program safari jurnalistik adalah momentum untuk memperbaharui pengetahuan dan wawasan wartawan menyangkut profesinya dan seluruh regulasi yang terkait dengan profesi sebagai wartawan. "Kami mengajak teman-teman wartawan untuk tidak pernah berhenti mengisi diri dengan pengetahuan dan wawasan,  sehingga informasi yang dilahirkan adalah informasi yang bernilai edukasi positif bagi masyarakat," ujar Hendro.
 
Safari jurnalistik 2018 ini diikuti sekitar 40 wartawan dari media cetak, media Online, televisi, radio. Sedangkan para narasumber datang dari PWI Pusat seperti,  Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat,  Hendro Basuki, anggota Dewan Pers Hendri CH Bangun, pakar liputan investigasi, Marah Sakti Siregar dan pakar Kode Etik,  Widodo Atmo Wiyoto.