Pemkot Ngaturang Bakti Penganyar ke Songan | Bali Tribune
Diposting : 20 October 2016 10:48
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
pemkot
NGANYARIN - Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, bersama pegawai Pemkot Denpasar saat ngaturang bhakti penganyar di Pura Ulun Danu Batur, Desa Pakraman Songan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Rabu (19/10).

Denpasar, Bali Tribune

Ratusan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar ngaturang bhakti penganyar (nganyarin) di Pura Ulun Danu Batur, Desa Pakraman Songan  Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Rabu (19/10) kemarin. Bhakti penganyar ini dilaksanakan serangkaian dengan karya Panca Walikrama di pura tersebut.

Bakti Penganyar oleh Pemkot Denpasar ini dipimpin Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Wawali IGN Jayanegara dan Ketua DPRD I Gusti Ngurah Gede beserta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Denpasar.

Bertindak selaku pamuput karya adalah, Ida Pandita Empu Rekayana Sidhanta dari Griya Batur Sari Songan.

Diawali dengan persembahan tetabuhan dan tarian berupa  Topeng Bima Swara dan tari Rejang Renteng. Untuk tarian Topeng Bima merupakan persembahan sekeha Br. Braban Desa Dauh Puri Kauh. Sedangkan Tarian Rejang Renteng persembahan sekeha Dharma Wanita Kota Denpasar.

Disela-sela kegiatan itu, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar IGN Bagus Mataram mengatakan, bakti nganyarin ini merupakan wujud bakti dan penghormatan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Disamping itu pula, pelaksanaan bhakti penganyar juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan, kemakmuran dan keseimbangan alam semesta beserta isinya. Mengingat Pura Hulun Danu dipercaya sebagai sumber kehidupan dan  memberikan amerta kepada seluruh umat manusia,”terangnya.

Sementara, Ketua Manggala Karya sekaligus Perbekel Desa Songan, Jro Lanang SE menyebutkan, ritual Panca Walikrama di pura ini dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.

Adapun puncak karya ungkap Jro Lanang dilangsungkan pada Rabu (13/10) lalu. "Panca Walikrama memang dilaksanakan secara khusus, berbeda dengan karya Ngusabha Kapat,"ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya,  Pura Ulun Danu Batur merupakan satu rangkaian dengan Pura Besakih sebagai pemberi anugerah kepemimpinan dan Pura lempuyang Luhur sebagai pemberi anugerah kesulinggihan.

Ketiga pura ini ungkap Jro Lanang dikenal sebagai Tri Kahyangan Jagat. “Untuk Pura Uun Danu ini dipercaya memberikan amerta berupa kemakmuran dan kesejahteraan,”imbuhnya.

Jro Lanang menambahkan, terkait dengan puncak Karya Ngusaba yang jatuh pada rahina Purnama Kapat atau Sabtu (15/10) lalu. Dilangsungkan prosesi Ida Bhatara tedun ke peselang dan ngaturang bhakti ke perayunan untuk selanjutnya berstana di pemaruman dan padma tiga.

"Setelah itu baru dilakukan bakti penganyar oleh masing masing Kabupaten dan Kota dan tanggal 28 Oktober mendatang upacara penyineban," pungkasnya.

Adapun prosesi Karya Panca Walikrama di Pura Ulun Danu Batur diawali dengan ritual melaspas meru dan mendem pedanginan pada Sabtu (1/10) lalu dilanjutkan dengan Ida Bhatara katuran masucian di Pura Pesucian Ulun Danu serta ritual makelem pada Senin (10/10) lalu.

Sementara pada Rabu (13/10) lalu berlangsung ritual persembahan kurban berupa 18 ekor kerbau. Ritual ini dipuput oleh 13 orang sulinggih.