Pemprov Bali Siapkan Skema Pencegahan penyebaran dan penanganan virus corona (Covid-19) | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 3 March 2020 14:22
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Wakil Gubernur Bali TjokoKet foto: Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace bersama Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya saat memberikan keterangan pers usai rapat terbatas
balitribune.co.id | DenpasarPemerintah Provinsi Bali melakukan rapat dalam pencegahan penyebaran dan penanganan virus corona (Covid-19) di pulau ini bersama pihak terkait. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace usai rapat terbatas di Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (3/3) menyampaikan bahwa, Pemerintah Provinsi Bali menyikapi kondisi terbaru terkait Covid-19 yang telah menginfeksi 2 orang warga negara Indonesia di Depok, Jawa Barat. 
 
"Menyikapi hal ini, sekarang kita tidak bisa lagi menyatakan tidak terjadi apa-apa walaupun Jakarta dan Bali jaraknya cukup jauh dipisahkan oleh laut, namun Covid-19 telah terjadi di Indonesia," katanya.
 
Saat ini perlu memperbaiki paradigma-paradigma yang awalnya informasi dilakukan lebih tertutup, namun dengan adanya kasus WNI yang dinyatakan positif terpapar corona maka informasi sekarang terbuka bagi media sosial dan mainstream.
 
Usai melakukan rapat dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Angkasa Pura I, Pelindo dan Otoritas Bandara, pihak rumah sakit rujukan (Sanglah, Tabanan dan Gianyar) dan Imigrasi, Cok Ace pun menyampaikan kesiapan-kesiapan rumah sakit rujukan bila kasus ini terjadi di Bali. "Di Bali belum ada yang positif. Memang saat ini sedang menunggu lagi 2 (hasil tes corona) yang sekarang sedang diuji lab di Jakarta. Mudah-mudahan dari 25 (dilakukan tes corona), lagi 2 ini mudah-mudahan negatif," terangnya.
 
Pihaknya menegaskan, Pemerintah Bali telah menyiapkan segala sarana dan prasarana dalam menangani kasus ini. Adapun fasilitas yang telah disiapkan antara lain, tempat tidur yang disediakan untuk perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Sanglah dengan menyiapkan 18 kapasitas tempat tidur. Kemudian Rumah Sakit Gianyar menyiapkan 3 ruang isolasi yang saat ini sedang dalam perbaikan. Selanjutnya Rumah Sakit Tabanan menyiapkan 7 tempat tidur untuk pasien yang menderita wabah Wuhan ini. 
 
"Fasilitas ini bisa dikembangkan andaikata ada tuntutan-tuntutan yang terus meningkat. Beberapa skenario dan skema telah kita siapkan dengan Dinas Kesehatan. Andaikata memerlukan ruangan diatas 50 (tempat tidur) apa yang akan kita lakukan, atau diatas 100 dan 200. Skema sudah ada dengan mencoba memanfaatkan secara maksimal ketiga rumah sakit rujukan ini dulu. Andai kemungkinan terburuk harus memblock 1 rumah sakit jika corona mewabah di Bali, itu pun akan kita lakukan," beber mantan Bupati Gianyar ini. 
 
Menurut dia, penumpang yang datang ke Bali melalui jalur udara sudah dilakukan sesuai prosedur. Diharapkan, dengan kesiagaan dan kesiapan Bali menangani virus yang menyerang pernafasan ini akan membuat wisatawan nyaman selama berada di Pulau Dewata. Cok Ace mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi pandemi tersebut, mengingat tingkat kesembuhan pasien penderita Covid-19 mencapai 98%. "Tingkat kesembuhan corona ini tinggi, namun dengan tingkat penyebaran yang cepat. Masyarakat supaya tidak panik," imbaunya.
 
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya mengatakan, hari ini (Selasa 3 Maret 2020), RS Sanglah merawat 2 orang pasien terduga Covid-19 yang masih menunggu hasil uji lab di Jakarta. Dijelaskannya, saat ini sejumlah rumah sakit di Bali sedang melakukan pengawasan terhadap pasien yang diduga terjangkit Covid-19 diantaranya 1 pasien dari RS Wangaya yang dirujuk ke RS Tabanan, 3 pasien di RS Sanjiwani (Gianyar) dan 1 pasien di RS Mangusada (Badung) yang dibawa dari Airport.  
 
"Pasien di RS Mangusada memang mengalami gejala-gelaja flu agak sesak dan masih diobservasi dan menunggu hasil rongsen tapi sample lab-nya hari ini kita ambil, karena harus dua kali diambil. Hari ini dan besok. Sehingga harus menunggu dua hari baru selesai, dua kali pemeriksaan," ungkapnya.
 
 
Pasien-pasien tersebut ada yang dari Bali (dalam negeri) dan 5 orang asing yaitu sebagian besar warga negara Jepang dan Rusia.