Pengerjaan Sirkuit Mekepung Ditarget Rampung Desember, Rekanan Diminta Ikuti Gambar dan Standar | Bali Tribune
Diposting : 14 November 2017 21:20
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
pemantauan
INGATKAN - Dengan sisa waktu yang masih beberapa pekan, Bupati Artha ingatkan pengerjaan Sirkuit Makepung Sangkaragung agar sesuai gambar dan standar.

BALI TRIBUNE - Pengerjaan sirkuit mekepung yang ada di Kelurahan Sangkaragung, Jembrana, menyedot anggaran sebesar Rp 2,3 miliar lebih. Anggaran sebesar itu bersumber dari APBD Jembrana tahun 2017 yang telah dialokasikan oleh Pemkab Jembrana untuk pengerjaan pemadatan (pengerasan) lintasan sepanjang 1070 meter dengan lebar 6 meter.

Dengan tenggat waktu yang terbatas hingga Desember mendatang, kualitas pengerjaan kini menjadi perhatian. Pengerjaan proyek yang dikoordinir oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan (Parbud) Kabupaten Jembrana itu diminta dikerjakan sesuai gambar dan standar, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari, terlebih hasil pengerjaannya tidak sesuai standar.

Bupati I Putu Artha, Senin (13/11), melakukan pemantauan dengan menyisir di sepanjang sirkuit, mengingatkan rekanan yang mengerjakan proyek yang menelan anggaran cukup besar itu mengikuti standar yang ditentukan. “Saya minta kepada rekanan yang mengerjakan sirkuit ini dalam pengerjaannya itu agar selalu mengikuti gambar yang ada dan standar yang telah ditentukan. Dari hulu sampai ke hilir sirkuit ketebalan pemadatan harus sama. Jika ketebalannya itu 40 cm, saya minta harus ditepati. Jangan sampai ada disepanjang sirkuit ada yang sampai ketebalan pengurukan itu kurang dari 40 cm,”  ujar Bupati Artha yang didampingi Kadis Kebudayaan I Nengah Alit, dan Kadis PUPRPKP Kabupaten Jembrana I Wayan Darwin.

Selain secara kuntinue melakukan pengawasan, Bupati Artha mengintruksikan Kadis Parbud Kabupaten Jembrana agar melakukan monitoring sebelum batas waktu pengerjaan selesai. “Awasi  dan monotor terus pengerjaan sirkuit ini terutama dalam pengerjaan pemadatan itu. Saya tidak ingin pengerjaan ada yang tidak sesuai standar,” tegasnya.

Kadis Parbud Kabupaten Jembrana I Nengah Alit selaku penanggung jawab proyek, di sela-sela pemantauan itu mengatakan, proyek pemadatan itu merupakan pengerjaan tahan kedua setelah proses pemadatan jalan yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2016 lalu. Pihaknya juga mengaku, kalau dalam pemadatan untuk tahun 2017 akan dilakukan dalam tiga tahapan pengerjaan.

“Ini pengerjaan tahap kedua. Tahap pertama tahun 2016 lalu kita garap pemadatan lokasi yang masih rawa-rawa. Untuk tahun ini kami kerjakan dengan pemadatan dengan menggunakan tiga jenis material yakni, pemadatan pertama menggunakan baru kapur yang kita datangkan dari Bukit-Badung, tahap kedua kita padatkan lintasan itu dengan menggunakan tanah pilihan dan pemadatan ketiga menggunakan pasir. Setiap pemadatan itu ada standarnya, untuk batu kapur dengan ketebalan 40 cm, tanah pilihan 15 cm dan pemadatan ketiga menggunakan pasir dengan ketebalan 10 cm,” papar Ngengah Alit.

Terkait batas waktu pengerjaan yang hanya tinggal beberapa minggu lagi hingga berakhir akhir tahun ini, Alit menegaskan, rekanan diberikan rentang waktu sampai pada bulan Desember 2017. “Pemadatan tahap kedua tahun 2017 ini akan di deanline pada bulan Desember depan. Arinya, dengan rampungnya pengerjaan selama 3 kali pemadatan sesuai standar, sirkuit ini sudah layak digunakan oleh sekaa mekepung. Namun untuk infrastruktur penunjang lainnya akan digarap pada tahun anggaran 2018, seperti tribun, senderan termasuk  pengerjaan jalan alternatif yang digunakan untuk memperlancar keluar dan masuknya para sekaa mekepung saat event berlangsung,” tandasnya.

Sirkuit makepung ini merupakan lintasan makepung keempat yang nantinya dimiliki oleh kabupaten di ujung barat pulau dewata.