Penghijauan di Kawasan Lembu Putih Taro | Bali Tribune
Diposting : 13 June 2016 15:02
redaksi - Bali Tribune
lembu
TANAM POHON - Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menanam pohon di Kawasan Konservasi Lembu Putih, Desa Pakraman Taro, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Minggu (12/6)

Gianyar, Balitribune

Jaga kelestarian hayati, warga Desa Pakraman Taro tanam pelbagai pohon langka di kawasan konservasi Lembu Putih. Hal tersebut terungkap saat Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta membuka Gerakan Penanaman Pohon Keanekaragaman Hayati (KEHATI) serangkaian memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia dan HUT Pemprov Bali ke-58, di Kawasan Konservasi Lembu Putih, Desa Pakraman Taro, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Minggu (12/6).

Usai menamam pohon, juga dilakuka pelapasan burung maupun kupu-kupu. Sudikerta mengapresiasi dan  bangga terhadap warga Desa Taro. Karena telah menjaga serta menjalankan ajaran Sad Kertih yakni enam hal yang harus dijaga. Gerakan itu merupakan langkah nyata dalam pelestarian alam, kebiasaan menebang pohon harus diimbangi dengan kebiasaan menanam pohon. Sehingga prilaku masyarakat bisa mengubah dari memusnahkan menjadi melestarikan.

Pemprov Bali juga berharap masyarakat selalu mengedepankan ajaran Tri Hita Karana, sehingga terjadi keharmonisan di dunia. “Untuk Lembu Putih, kami akan usahakan membantu dengan menggelontor Program Simantri khusus atau dengan Program Gerbangsadu Bali Mandara,” ungkap Sudikerta.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali Gede Suarjana mengatakan kegiatan yang bertujuan memerangi perdagangan ilegal satwa liar ini juga bertujuan untuk menjaga kelestarian hayati serta kelangsungan hidup berbagai species yang mulai terancam punah. Kegiatan juga diisi dengan penanaman pelbagai pohon langka di kawasan konservasi Lembu Putih serta melepas 50 pasang burung Gelatik dan Crukcuk. “Kami juga melepas 50 pasang spicies kupu-kupu di areal ini, dengan harapan keanekaragaman hayati tetap terjaga,” imbuhnya.

Desa Taro merupakan salah satu desa kono yang telah mewarisi pelbagai budaya terkait pelestarian alam serta binatang. Dikenal sebagai Desa Edhapis, Desa Taro sejak beberapa abad lalu telah melestarikan Lembu Putih sebagai sumber daya genetik/Flasma Nutfah Bali serta kawasan hutan di areal Pura Dalem Pingit yang berkaitan dengan Pura Agung Gunung Raung Taro. Sebagai satu-satunya pelestari Lembu Putih di Bali, maka populasi ini layak dijaga dan dikembangkan. Beberapa tahun belakangan populasi Lembu Putih hampir mengalami kepunahan akibat kurang diperhatikan.

Sekitar 70 tahun lalu, pupulasi Lembu Putih berjumlah ratusan ekor, namun kini hanya tersisa 43 ekor. “Lembu Putih merupakan binatang yang disucikan serta diyakini bisa membawa keberuntungan serta kesejahtraan, sehingga kawasan ini diharapkan bisa mensejahtrakan masyarakat denga eco wisata Lembu Putih dan 850 jenis tanaman,” papar Gede Suarjana.

Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata yang diwakili Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar AA Bagus Ari Brahmanta menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Bali. Pemkab Gianyar bersama masyarakat Desa Pakraman Taro akan mememihara Lembu Putih serta pohon yang ditanam.

Pemprov Bali bekerjasama dengan pelbagai perusahaan  menyerahkan sekitar 1.500  pohon sarana upacara seperti Kelapa, Kaswa, Sokasti, Ginten, Bidara Upas, Kayu Sugih, Sisih, Kayu Selem, Cang, Sono Keling, Cempaka, Sandat, Gegancu, Areng, serta pelbagai tanaman bunga akan ditanam di areal Hutan Dalem Pingit. Pada kegiatan tersebut juga diserahkan sekitar 1.000 pohon bambu, serta pelbagai alat kebersihan dan tempat sampah.