Pengungsi di Bawah 200 Orang agar Bergabung di Pos yang Telah Ditentukan | Bali Tribune
Diposting : 25 September 2017 18:10
Redaksi - Bali Tribune
PENGGALIAN DANA
KUNJUNGI - Gubernur Pastika mengunjungi pengungsi di beberapa titik di Buleleng, dan Karangasem, Sabtu (23/9).

BALI TRIBUNE - Ditetapkannya status Gunung Agung menjadi status awas sejak hari Jumat tanggal 22 September 2017, maka penduduk yang berada Kawasan Rawan Bencana dengan radius 12 km dari pusat kaldera mulai meninggalkan rumah menuju tempat-tempat mengungsi yang aman.   Sampai Sabtu (23/9) pukul 12.00 jumlah pengungsi yang sudah terdata mencapai 15.124 jiwa, tersebar di 126 titik di seluruh kabupaten/kota di Bali, baik di pos-pos pengungsian yang telah ditetapkan pemerintah maupun balai-balai desa, lapangan, maupun di rumah-rumah penduduk yang yang dianggap aman.

Banyaknya titik-titik pengungsian  menimbulkan kesulitan bagi petugas untuk mendata keberadaan mereka. Untuk mempermudah penyaluran logistik, pemberian bantuan kesehatan maupun kebutuhan lain, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau kepada kelompok –kelompok  pengungsi yang jumlahnya kurang dari 200 jiwa agar segera bergabung ke pos-pos pengungsian yang sudah ditentukan pemerintah, seperti Sueca Pura, Rendang, Sidemen, Ulakan, Les, dan Tembok.

Hal itu disampaikannya pada saat keliling mengunjungi keberadaan para pengungsi di beberapa titik  di Buleleng, dan Karangasem Sabtu (23/9). “Kepada seluruh kelompok-kelompok pengungsi yang jumlahnya kurang dari 200 orang, saya himbau untuk segera bergabung dengan rekan-rekan pengungsi yang lain yang berada di pos-pos pengungsian yang seudah ditentukan pemerintah. Hal ini akan mempermudah dalam penyaluran bantuan baik makanan, kesehatan maupun bantuan lain yang dibutuhkan,” tegasnya.

Pada saat Pemerintah Provinsi Bali melaui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem sedang terus mendata jumlah maupun keberadaan pengungsi sampai seluruh pengungsi terdata dengan baik sehingga bantuan bisa segera didistribusikan.kesulitan memang terjadi karena banyaknya titik-titik pengungsian yang tersebar di seluruh Bali.