Pengungsi Gunung Agung di Klungkung Nekat Pulang Kampung | Bali Tribune
Diposting : 4 January 2018 18:40
Redaksi - Bali Tribune
Swecapura
ARAHAN - Tampak pengungsi di GOR Swecapura yang masih bertahan menerima saran petugas agar jangan pulang.

BALI TRIBUNE - Tidak betahnya para pengungsi hidup di pengungsian akhirnya terbukti. Ratusan pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Klungkung memilih nekat berbondong-bondong kembali ke kampung halaman mereka. Rasa jenuh yang sudah memuncak  menjadi salah satu penyebab hal tersebut.

Sebelum hal itu terjadi,  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung sejatinya sudah memberikan imbauan kepada para pengungsi Gunung Agung agar sebaiknya tetap tingal di pengungsian selama gunung tertinggi di Bali itu belum dinyatakan aman.

Berdasarkan laporan  data yang diterima dari BPBD Klungkung Rabu (3/1), pengungsi yang nekat pulang berasal dari Desa Perangsari, Kecamatan Selat yang tertampung di GOR Swecapura, Desa Gelgel. Jumlahnya mencapai 60 orang. Mereka yang teridiri dar berbagai usia ini sebelumnya ditempatkan pada tenda. Salah satu pengungsi, Wayan Gatiada menyatakan mereka pulang, Minggu (31/12), sebelum perayaan tahun baru. “Barangnya diangkut semua. Tendanya  kini sudah kosong,” bebernya.

Alasan kepulangan tidak diketahui secara pasti oleh pria asal Desa Muncan, Kecamatan Selat ini. Namun, diduga karena rasa jenuh  yang mendera ditengah nihilnya aktivitas. “Katanya di desanya sudah aktivitas. Sudah ada yang menggali pasir. Mungkn itu juga menjadi alasan untuk pulang. Biar bisa langsung bekerja,” ujarnya beralasan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung I Made Suwista menyatakan pengungsi yang pulang secara mandiri itu berasal dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) II. Sejatinya, pihaknya sudah memberikan imbauan untuk tetap tinggal di pengungsian sampai ada informasi lebih lanjut dari pemerintah. “Kami sudah sarankan, sebelum Gunung Agung dinyatakan kondusif, jangan dulu pulang. Tetapi tidak diperhatkan. Kami juga tidak berani memaksa,” tegasnya.

Kepulangan juga terjadi pada pengungsi di Balai Banjar Jelantik Koribatu, Desa Tojan yang berasal dari Banjar Pegubugan  Desa Duda, Kecamatan Selat. Jumlahnya mencapai 158 orang. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, Rabu (3/1) menyatakan  kepulangan mereka itu berlangsung secara mandiri. “Kami tidak memfasilitasi kepulangan mereka. Kami sudah sampaikan, jangan dulu pulang sebelum ada informasi resmi dari pemerintah, dari Pusat Vulkanologi. Tapi kami juga tidak berani memaksa mereka terus tinggal di pengungsian,” ungkapnya.

Sesuai data terakhir, jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung mencapai 11.282 jiwa yang tersebar di 44 desa/kelurahan. Sementara khusus yang tertampung di GOR Swecapura mencapai 1.176 jiwa.