Penutupan Penyeberangan Kapal Cepat Diperpanjang, Rute Gili Trawangan Lumpuh Total | Bali Tribune
Diposting : 21 July 2018 15:26
redaksi - Bali Tribune
ANTRE - Suasana di Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai, Karangasem, Jumat (20/7) pascaditutupnya rute Padang Bai-Pulau Gili Trawangan yang diperpanjang hingga tanggal 25 Juli mendatang.
BALI TRIBUNE - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai memperpanjang penutupan rute kapal cepat dari Dermaga Rakyat Padang Bai menuju Pulau Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat hingga tanggal 25 Juli 2018 mendatang.
 
“Penutupan diperpanjang sampai 25 Juli, atau sampai dengan keadaan cuaca membaik,’’ ujar Kasubsi Keselamatan Berlayar KSOP Padang Bai, I Nyoman Parwata, Jumat (20/7).
 
Penutupan jalur Padang Bai-Pulau Gili Trawangan kemarin adalah kali kedua. Sebelumnya KSOP Padang Bai menutup rute tersebut tanggal 19-20 Juli. Dengan adanya penutupan tersebut dipastikan penyeberangan dengan kapal cepat ke Gili Trawangan lumpuh total. Sejumlah kapal cepat yang biasanya melayani rute itu, terpaksa parkir di Pelabuhan Rakyat Padang Bai.
 
Buruknya cuaca di perairan Selat Lombok juga berdampak pada penyeberangan fery di Padang Bai.  Tidak hanya antrean kendaraan yang panjang, ribuan penumpang reguler dan pemotor juga membludak dan antre menunggu adanya kapal yang sandar di dermaga pelabuhan. Membludaknya penumpang pejalan kaki ini juga buntut dari penutupan sementara seluruh aktivitas penyeberangan kapal cepat.
 
Parwata mengatakan, penutupan Dermaga Rakyat Padang Bai dilakukan karena berdasarkan rekomendasi BMKG Wilayah III Denpasar, ketinggian gelombang di perairan Selat Lombok berkisar 0,5 sampai 1,5 meter. Ketinggian gelombang seperti itu, lanjut dia, dengan kecepatan angin sampai 15 knot membahayakan keselamatan kapal berkecepatan tinggi dan kapal-kapal berukuran kecil termasuk jukung nelayan.
 
Pantauan di Padang Bai, kemarin, tampak antrean kendaraan sempat sampai di perbatasan Klungkung-Karangasem atau tepatnya di Yeh Malet, Manggis yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Pelabuhan Padang Bai. Antrean kendaraan tidak hanya didominasi truk barang, namun sejumlah kendaraan atau mobil pribadi juga harus masuk dalam antrean, karena kemacetan panjang yang terjadi di jalur Yeh Malet menuju Padang Bai.
 
Sejumlah anggota kepolisian gabungan dari Sat Lantas Polres Karangasem dan Polsek Kawasan Laut Padang Bai bersama anggota PJR diterjunkan mengatur arus lalu lintas guna mengurai kemacetan panjang akibat antrean kendaraan penyeberang yang mengular hingga ke perbatasan Yeh Malet.
 
“Saya sudah dua hari antre, dan baru tadi ini bisa masuk ke dalam pelabuhan. Bekal saya sudah habis. Untung saja dibantu makan oleh teman-teman sesama sopir truk. Itu juga antre, di jalan sangat susah membeli makanan,” keluh Muhammad Faudji salah satu sopir truk asal Jember, Jawa Timur, di Padang Bai, kemarin.