Perairan Selat Bali Gelap, Penyeberangan Ditutup Lagi | Bali Tribune
Diposting : 4 December 2017 20:14
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Pelabuhan
TUTUP - Kabut menyelimuti perairan Selat Bali yang diguyur hujan deras sejak Minggu sore (3/12), hingga kembali diberlakukan penutupan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk.

BALI TRIBUNE - Cuaca buruk yang terjadi di wilayah perairan Selat Bali, Minggu (3/12) sore, kembali mengganggu penyeberangan lintas Jawa-Bali. Aktifitas pelayaran baik dari Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk maupun dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi kembali ditutup sementara akibat hujan deras disertai angin kencang dan kabut yang menyebabkan wilayah perairan selat Bali gelap.

Cuca buruk didahului oleh mendung tebal yang menyelimuti langit Bali barat disertai petir, tidak lama kemudia diikuti hujan deras yang turun disertai angin, sehingga menimbulkan kabut di wilayah perairan.

Dengan kondisi cuaca berkabut yang membuat selat Bali menjadi gelap sehingga menyebabkan jarak pandang nakhoda menjadi sangat terbatas, nakhoda yang sedang melakukan pelayaran menjadi kesulitan mengarahkan kapal. Selain kapal bisa hanyut, kondisi cuaca buruk ini juga beresiko pada terjadinya tabrakan antar kapal.

Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya resiko pelayaran, Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Ketapang dan Gilimanuk Senin petang sepakat untuk kembali melakukan putup sementara penyeberangan mulai pukul 18.20 WIta. Penutupan penyeberangan ini diberlakukan hingga cuaca kembali normal dan aman untuk pelayaran. Untuk memperkecil resiko, seperti penutupan yang telah dilakukan sebelumnya, seluruh nakhoda diminta untuk mengarahkan kapal ke pelabuhan terdekat, atau kapal yang masih berada di perairan diminta mencari tempat mengapung yang aman. Begitupula kapal yang sudah selesai muat tetap menunggu di dermaga.

Dampak diberlakukannya penutupan ini selain kapal yang harus menunggu hingga pelayaran dibukan kembali, pengguna jasa juga harus rela menunggu di pelabuhan karena penyeberangan mereka tertunda. Setelah setengah jam kemudian, cuaca diperairan Selat Bali pun mulai terang seiring hujan yang mulai reda sehingga Jarak pandang juga mulai perlahan membaik.

Setelah pihak UPP atau Syahbandar kembali membuka penyeberangan pukul 18.55 Wita, seluruh kapal yang sedang mengapung kemudian melanjutkan pelayaran, begitupula kapal yang sudah selesai muat langsung berlayar.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahono dikonfrimasi Minggu malam membenarkan dilakukannya penutupan penyeberangan diperairan Selat Bali ini. “Karena hujan deras yang membuat jarak pandang terbatas, Syahbandar memutuskan menunda sementara penyeberangan,” ungkapnya.

Pihaknya juga tidak menampik aktifitas penyeberangan Jawa-Bali memang sering dilakukan buka tutup yang diakibatkan cuaca buruk. Namun penutupan penyeberangan yang belakangan ini kerap dilakukan itu tidak berlangsung lama, sehingga tidak terjadi penumpukan pengguna jasa yang akan melakukan penyeberangan.