Perdagangan Bali-Tiongkok Surplus | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 18 October 2016 11:35
Arief Wibisono - Bali Tribune
perhiasan
PERHIASAN - Mitra bisnis asal Hongkong banyak membeli aneka ragam perhiasan, barang rajutan dan kumoditas non migas lain untuk dijual kembali kepada konsumen yang singgah ke negara tersebut.

Denpasar,  Bali Tribune

 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor barang kerajinan dan nonmigas dari Bali ke Tiongkok, termasuk Hongkong mengalami surplus hingga 12,2 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2016.

"Mitra bisnis asal Hongkong banyak membeli aneka ragam perhiasan, barang rajutan dan kumoditas non migas lainnya untuk dijual kembali kepada konsumen yang singgah ke negara tersebut" kata Ni Made Kusuma Dewi, seorang pengusaha sekaligus ekportir di Denpasar, Senin (17/10).

Meningkatnya penjualan itu didorong membaiknya kondisi ekonomi masyarakat Tiongkok termasuk Hongkong, yang selama ini menjadi destinasi wisata dunia sebab banyak wisatawan mancanegara datang ke negeri itu.

Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho dalam kesempatan terpisah menjelaskan, realisasi ekspor nonmigas Bali ke Tiongkok-Hongkong selama delapan bulan I-2016 bernilai 30,7 juta dolar, sementara impor keperluan pengusaha yang didatangkan dari negeri itu seharga 18,5 juta dolar AS.

Berbagai jenis barang ekspor yang memasuki pasar Tiongkok - Hong Kong antara lain hasil perikanan laut, berbagai jenis ukiran berbahan baku kayu, perhiasan dan permata buatan Bali rata-rata bernilai 3,8 juta dolar AS per bulan itu.

Surplus perdagangan itu terjadi berkat realisasi ekspor Bali ke negeri tersebut meningkat dari bernilai 13,5 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2015 menjadi 30,7 juta dolar selama periode yang sama 2016, sedangkan impor melorot dari 25,1 juta dolar menjadi hanya 18,5 juta dolar AS.

Kusuma Dewi menjelaskan, pihaknya bersama pengusaha lainnya sering memenuhi permintaan importer negara itu, terutama dari Hongkong akan perhiasan perak berupa cincin, giwang, kalung dan bros yang memiliki nilai antik untuk diperdagangkan kembasli kepada turis asing di sana.

Sementara itu barang impor dari Tiongkok - Hongkong dalam kurun waktu delapan bulan 2016 melorot sesuai perkembangan nilai dolar AS terhadap nilai rupiah, disamping kondisi ekonomi global yang belum kondusif..

Aneka barang impor dari Tiongkok terdiri dari tekstil dan aneka produk komunikasi sejenis HP dan perangkatnya termasuk mesin-mesin berupa barang modal yang diperlukan pengusaha di Bali untuk meningkatkan volume ekspor.

Kusuma Dewi menambahkan, realisasi ekspor ke Tiongkok-Hongkong tetap lancar karena pesanan masih mengalir dalam mempersiapkan menyongsong Natal 2016 dan Tahun baru 2017.