Peringati Hari Ibu ke-89, Deklarasikan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan | Bali Tribune
Diposting : 20 December 2017 18:59
Release - Bali Tribune
Hari Ibu
Ibu Ayu Pastika saat perayaan Hari Ibu ke - 89 di Denpasar.

BALI TRIBUNE - Gubernur Bali yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Alit dalam Peringatan Hari Ibu Ke 89 Tahun 2017, menekankan untuk bersama-sama tidak melakukan kekerasan kepada perempuan. Peringatan Hari Ibu Ke 89 Tahun 2017 kali ini mengambil tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya", dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Selasa (19/12).

Lebih lanjut Gusti Ngurah Alit mengatakan, kesetaraan gender di Provinsi Bali dinilai sudah cukup baik. “Kesetaraan itu sudah bergerak, banyak perempuan menduduki posisi penting di pemerintahan. Kedepan saya kira harus lebih ditingkatkan lagi dari sekarang, seperti di dewan kuotanya harus ditingkatkan, di pemerintahan juga, kita harus percaya ibu-ibu itu akan mampu,” katanya.

Peringatan Hari Ibu ini juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Sehingga membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan. Saat ini banyak perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang juga Ketua YKI Cabang Bali Koordinator, Ny Ayu Pastika menambahkan, seorang ibu memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga. Pemerintah sudah memberikan kesempatan di segala bidang, namun jangan sampai hal itu mengurangi perhatiannya kepada keluarga khususnya anak-anak. “Saya mohon kepada ibu-ibu untuk perhatian kepada anak-anak terutama dalam keluarga. Apalagi sekarang jamannya IT sangat-sangat mempengaruhi. Disamping mungkin ibu-ibu berkarir tetapi ingat dalam keluarga adalah penting sekali peran ibu,” kata Ny Ayu Pastika.

Selaras dengan sub tema kali ini, Ny Ayu Pastika juga menekankan agar perempuan mau lebih terbuka terhadap masalah kekerasan rumah tangga. Terlebih saat ini jamannya keterbukaan di segala bidang, perempuan diberi ruang untuk lebih aktif berkomunikasi dengan pihak terkait yang pasti akan mendapatkan perlindungan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Ni Luh Putu Praharsini melaporkan, selain dimeriahkan dengan berbagai lomba yang diikuti Kabupaten/Kota, Puncak Peringatan Hari Ibu kali ini juga dirangkaikan dengan seminar “Meningkatkan Akses Ekonomi Bagi Perempuan Menuju Perempuan Mandiri Sejahtera Dan Bebas Dari Kekerasan” yang diharapkan mampu menekan adanya bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam segala bidang.