Permintaan Bibit Lele Cukup Tinggi | Bali Tribune
Diposting : 25 June 2018 23:51
Agung Samudra - Bali Tribune
PAKAN LELE - I Nyoman Bingar saat memberi pakan bibit ikan lele.
BALI TRIBUNE - Masyarakat Bangli yang menggeluti budidaya ikan lele semakin banyak, ini dibuktikan semakin tingginya permintaan benih ikan lele. Namun di salah satu sisi, untuk memenuhi permintaan akan bibit lele harus didatangkan dari luar kabupaten, tepatnya dari daerah Sibang Kelod, Kabuapten Badung.  
 
Hal ini diungkapkan pembudidaya ikan lele, Nyoman Bingar, Minggu (24/6). Pria asal Dusun Kayang, Desa Kayubihi Bangli ini mengaku telah menggeluti usaha budidaya ikan lele sejak sembilan tahun lalu.    Kata  Bingar  untuk budidaya ikan lele, awalnya untuk proses pembesaran dari bibit hingga ikan lele berusia dua bulan.
 
Lanjutnya namun seiring berjalanya waktu, dibarengi dengan semakin banyaknya warga budidaya ikan lele, maka kini ia mengaku lebih focus untuk penyediaan bibit. Untuk bibit didatangkan dari daerah Sibang Kelod, Badung. Ia mengaku sempat memelihata Indukan ikan lele dengan harapan mampu menghasilkan bibit, akan tetapi telur ikan tidak mau menetas. ”Mungkin karena factor cuaca yang dingin sehingga telur tidak mau menetas,” ungkapnya.
 
Untuk bibit ikan lele dibeli dengan harga Rp 150 per ekor. Setelah melalui proses pemeliharaan dalam rentan waktu 1 bulan bibit ikan lele laku terjual Rp 500 per ekornya. “Untuk pakan kita beri pellet,” ujarnya seraya menunjuk  kolam bibit ikan lele yang menampung bibit sebanyak 20 ribu ekor. 
 
Disinggung untuk  pemasaran, Nyoman Bingar menyebutkan bila pembeli kebanyakan yang datang langsung ke tempatnya. Pembelinya pun dari berbagai wilayah, baik masih lingkup Bangli, hingga luar kabupaten. “Kebetulan lewat mereka langsung membeli bibit di rumah, tak jarang lewat telepon,” ujarnya.
 
Permintaan untuk bibit lele bervariasi, ada yang hanya puluhan ekor untuk dikonsumsi sendiri ada pula yang mencari ribuan ekor untuk dikembangkan kembali. Diakui sejauh ini setiap permintaan yang datang pihaknya masih bisa melayani. “Kalau saya kekurangan, tinggal koordinasikan dengan teman yang memiliki bibit, jadi pembeli bisa terlayani,” jelasnya.