Permintaan Tinggi dengan Kuota Terbatas, Sapi Bali Rawan Diselundupkan | Bali Tribune
Diposting : 1 August 2018 23:28
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
PENGANGKUT - Salah satu truk pengangkut sapi Bali saat memasuki Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Senin (30/7).
BALI TRIBUNE - Menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan daging meningkat, menyebabkan meningkatnya pengiriman sapi Bali menuju pulau Jawa sejak beberapa hari belakangan ini. Namun di tengah meningkatnya permintaan serta kuota pengiriman sapi Bali yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali yang jumlahnya terbatas, menyebabkan rawan terjadinya penyelundupan sapi Bali.
 
Berbagai modus bisa dilakukan oleh oknum nakal penyeludup sapi Bali ke Jawa. Tidak hanya diseberangkan melalui pelabuhan rakyat atau jalur tikus di pesisir Jembrana, tidak jarang pelaku penyelundupan juga nekat menyelundupkan sapi Bali ke Jawa melalui akses pelabuhan resmi yakni Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. 
 
 
Berdasarkan informasi, modus operandi yang digunakan untuk menyelundupkan sapi Bali yang melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk adalah dengan cara mengangkut menggunakan truck serta ditutup terpal agar sapi-sapi yang dimuat tidak terpantau petugas di pintu masuk pelabuhan dan biasanya dilakukan saat dinihari. Agar sapi yang diselundupkan tidak mati, terpal penutup truk pengangkut sapi Bali baru akan dibuka saat truk sudah berada di atas kapal atau dibuka setelah keluar dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi. 
 
Terbukti uapay penyelundupan sapi melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dengan menggunakan truck ditutup terpal ini beberapa hari lalu berhasil diungkap oleh jajaran Sat Polair Polres Banyuwangi  bersama pihak Karantina Pelabuhan Ketapang. Pengungkapan penyelundupan sapi Bali ini saat itu dilakukan saat truk pengakut puluhan ekor sapi Bali jantan itu tiba di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.
 
Lolosnya pengiriman sapi Bali ke Jawa tanpa dokumen Karantina itu, kini harus membuat petugas Karantina Pertanian Terpadu Wilayah Kerja (Wilker) Gilimanuk meningkatkan pengawasan. Penanggungjawab Karantina Pertanian Terpadu Wilker Gilimanuk, Ida Bagus Eka Ludra dikonfrimasi, Selasa (31/7), mengakui adanya peningkatan pengiriman sapi Bali ke Jawa menjelang Idul Adha. “Menjelang Idul Adha memang terjadi peningkatan pengiriman sapi Bali ke Jawa,” ungkapnya. 
 
Ia mengakui setiap hari memang banyak truk yang mengangkut ratusan ekor sapi Bali menyebrang ke Jawa dan sebelum menyebrang semuanya sudah diperiksa dan dipastikan izinya juga sudah lengkap namun pihaknya mengaku tidak mengetahui jumlahnya secara pasti. “Berapa banyak yang dikirim setiap hari, kami kurang tahu pasti. Semuanya tergantung dari izin yang dikeluarkan,” ungkapnya. 
 
Kendati pengirmaman sapi Bali ke Jawa meningkat karena meningkatnya permintaan dari luar Bali, namun diakuinya untuk izin yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali tetap disesuaikan dengan jumlah kuota yang ada. “Karena pengiriman sapi Bali keluar ada kuotanya, maka izinnya juga disesuaikan dengan kuota itu dan diatur setiap bulannya. Kami di Gilimanuk bertugas untuk mengecek dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk pengirimannya. Kalau ada yang tidak lengkap maka kami tidak berikan menyeberang,” tegasnya.
 
Dengan kondisi terbatasnya kouta pengiriman sapi Bali keluar Provinsi Bali serta adanya oknum pelaku penyelundupan yang memanfaatkan situasi meningkatkany permintaan sapi menjelang Idul Adha, kini untuk mengantisipasi adanya pengiriman sapi Bali tanpa dokumen agar tidak kembali lolos melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, pihaknya memastikan Petugas Karantina Gilimanuk akan semakin meningkatkan pengawasan terutama dipintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang menjadi akses pintu keluar wilayah Bali.  “Kami sekarang harus bekerja keras untuk melakukan pengawasan mengantisipasi terjadinya pengiriman sapi tanpa dokumen,” tandasnya.