Pertama Kali, Kremasi Spektakuler di Desa Pakraman Calo | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 October 2017 20:27
Redaksi - Bali Tribune
NGABEN
Prosesi kremasi Palingsir Pakraman Calo dengan sarana lembu dan bade raksasa.

BALI TRIBUNE - Tidak hanya untuk keturunan raja, upacara kremasi utama yang spektakuler juga dipersembahkan sebagai penghormatan terakhir  untuk  Palingsir Desa Pakraman  Calo, Tegallalang,  almarhum I Wayan Kantor (90), Senin (23/10).   Untuk pertama kalinya, prosesi ini digelar dengan  bersarana patung lembu raksasa dan bade pencakar langit bernilai miliaran rupiah.

Pukul 12.00 Wita, menara bade bertumpang lima yang menjulang  ke langit serta patung lembu berukuran raksasa,  sudah berdiri megah di Desa Pakraman Calo.  Sarana  ini merupakan persembahan spektakuler untuk  mengantarkan jenasah almarhum I Wayan Kantor, yang semasa hidupnya sangat dihormati warga setempat.

Upacara yang menelan biaya miliaran rupiah ini, adalah yang perta kalinya.  Karena semasa hidupnya almarhum diposisikan sebagai palingsir adat, yang juga pendiri perusahaan perak yang berdampak pada kesejahteraan keluarga dan warga sekitarnya. “Berkat almarhum, kami mendapatkan  tongkatan hidup yang lebih baik. Karena itu, kami ingin mempersembahkan yang terbaik untuk terakhir kalinya,” ungkap Bendesa Pakraman Calo yang juga putra almarhum, I Nyoman  Iriawan.

 Dengan iringan ribuan warga  adat setempat,  jenazah almarhum  ditempatkan menuju  menara bade.  Dilanjutkan dengan arakan menuju kuburan yang diawali dengan pergerakan patung lembu hitam. Iring-iringan  pun bergerak dengan rapi diekori ribuan  warga. Lantaran bobotnya  sangat berat, perjalanan pun diusung secara estafet oleh  tiga kelompok warga.

Setelah dua  jam perjalanan,  patung lembu dan menara pun mencapai kuburan yang jaraknya sekitar 1,5 km.  Jenazah lantas diturunkan dan ditempatkan pada perut patung lembu untuk prosesi terakhir. 

Hingga sore hari rangkaian  prosesi berjalan, warga pun  enggan beranjak. Pembakaran ditandai dengan penyulutan api dari keluarga  besar dan kerabat. Pembakaran bersarana patung lembu  dan bade megah ini, diharapkan  mengantarkan   arwah  almarhumah  menuju sorga, sekaligus meninggalkan segala ikatan  duniawi.