Pertambahan Penduduk Menjadi Beban Bangsa | Bali Tribune
Diposting : 29 September 2017 19:51
Bernard MB - Bali Tribune
BKKBN
Pelatihan BKKBN

BALI TRIBUNE - Isu pertambahan penduduk menjadi ancaman terhadap kemungkinan terjadinya ledakan penduduk. Apabila Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Indonesia masih 1,49 persen seperti sekarang, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi 450 juta jiwa. Ini berarti 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

Sementara dalam aspek kualitas, Indonesia masih memiliki 31,02 juta jiwa (13,3 persen) penduduk miskin (BPS tahun 2010), dengan 60 persen penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah, Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan nifas saat ini 359/100 ribu kelahiran, angka kematian bayi 34/1000 kelahiran hidup. Dari 3 indikator (Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi) tersebut, maka kualitas SDM Indonesia terpuruk pada peringkat 124 dari 188 negara.

 "Dengan kompleksnya permasalahan kependudukan saat ini, apabila pembangunan Kependudukan dan KB tidak segera mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat maka pertambahan penduduk 3,5 juta per tahun akan menjadi beban bagi bangsa di masa yang akan datang. Hal ini akan berdampak pada penyediaan pangan, tempat permukiman, kesehatan, pendidikan, kebutuhan air bersih, listrik dan lapangan kerja," ujar  Kepala Perwakilan BKKBN Bali yang diwakili Kabid KSPK, Debby Martha Legi, S.Sos., M.M. ketika membuka acara Pelatihan Teknis Program KKBPK bagi Toga/Toma/Todat di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Kamis (28/9).

Di Bali sendiri jumlah penduduk saat ini diperkirakan mencapai 4.310.678 jiwa, dengan penyebaran penduduk yang tidak seimbang, di mana sebagian besar pertambahan penduduk terkonsentrasi di Kabupaten Badung dengan LPP 4,6 dan Kota Denpasar dengan LPP 4. Kondisi ini mengakibatkan kepadatan penduduk di Kota Denpasar menyentuh angka 6.400 jiwa per KM2, jika dibandingkan dengan Kabupaten Jembrana yang kepadatan penduduknya hanya 450 jiwa per 1 KM2. "Oleh karena itu, Pembangunan Kependudukan dan KB di Bali harus digalakkan, digaungkan kembali melalui kerja keras dari semua pihak baik pemerintah maupun swasta," tambah Wirama.

Sementara salah seorang peserta pelatihan yang merupakan Tokoh Adat dari Desa Pekraman Bongan Puseh Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Nuryasaadi mengucapkan terima kasih atas diadakannya pelatihan ini. Melalui pelatihan ini, dirinya selaku tokoh dapat mensosialisasikan apa yang didapat kepada masyarakat di wilayahnya. “Tujuan program KB adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga saya himbau kepada masyarakat, khususnya di wailayah kami di desa Bongan, untuk turut serta. Sebelum berumah tangga sebaiknya mematangkan diri dengan, dengan memperhatikan anjuran pemerintah mengenai usia pernikahan, Wanita di atas 21 tahun dan Laki-laki di atas 25 tahun” Ujarnya

Menurut Kasubbid Penyelenggara dan Evaluasi, Dewa Nyoman Dalem, S.Pd., M.Si., kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan selama 3 hari ke depan dengan  para narasumber dari unsur Widyaiswara dan Kepala Bidang Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Jumlah Peserta berjumlah 30 orang yang berasalah dari 9 kabupaten/kota se-Bali, Advokasi dan KIE Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.