Pertina Badung Juara Umum “Bali Boxing Day” | Bali Tribune
Diposting : 3 June 2019 22:23
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Bali Tribune/ JUARA - Petinju Pertina Badung Arya Putra (kiri) saat menang atas petinju Denpasar Komang Dedi di kelas junior 30 kg.
balitribune.co.id | Denpasar - Tim tinju dari Pengkab Pertina Badung keluar sebagai juara umum kejuaraan tinju bertajuk “Bali Boxing Day” yang digelar di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Sabtu (1/6) lalu. Dari 10 partai, Badung menyabet 6 gelar juara.
 
Sedangkan Pengkot Pertina Denpasar di posisi kedua dengan raihan dua gelar yakni oleh Anggito di kelas 46 kg junior setelah mengalahkan Fahrizal Sumartono (Jembrana), dan  Cakti Dwi Putra di kelompok senior setelah menang TKO dari Eka Siagawan (Karangasem) di kelas 75 kg, disusul Pertina Jembrana dan DKI Jakarta masing-masing di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing satu gelar.
 
Di kelompok youth dan junior, petinju Badung Matius Magang menang TKO atas Aries Bate Awang (sumba, NTT) di kelas 56 kg. Kemudian Arya Putra (Badung) menang angka atas Komang Dedi (Denpasar) di kelas  30 kg junior.
 
Empat gelar juara lainnya diraih Badung di kelompok senior, yakni Lewi Simanjuntak yang menang angka atas I Ketut Limat (Karangasem) di kelas 64 kg. Galung menang angka atas Abi Burahman (Jembrana) di kelas  56 kg, Wahyu Perdana menang angka atas Alit Putrawan (Karangasem) di kelas 60 kg, dan satu lagi gelar Badung dipersembahkan Wilcan Damanik di kelas 52 kg setelah menang atas petinju Karangasem I Gusti Lanang.
 
Bali Boxing Day diikuti 20 petinju, dua di antaranya dari luar Bali, yakni Saeed Mohamad (DKI) yang mengalahkan Dony (Denpasar) di kelas 56 kg, dan Aries Bate Awang dari Nusa Tenggara Timur. Menurut Plt Ketua Pertina Badung, Pino Bahari, event ini lebih mengutamakan petinju junior, pemula termasuk kategori youth.
 
Kejuaraan ini juga dalam upaya menggalakkan dan memberikan jam terbang lebih bagi petinju Bali yang dinilai masih minim pengalaman di atas ring.
 
"Kita akui di Bali itu sangat kekurangan event kejuaraan tinju. Makanya jam terbang petinju rata-rata masih minim. Kami berupaya menggalakkan event diperbanyak lagi. Salah satunya dengan Bali Boxing Day," terang Pino Bahari.
 
Pino berharap ke depannya akan memiliki petinju dengan jam terbang yang cukup mumpuni. Sebab, jam terbang bermain di atas ring ada korelasi positif menuju prestasi.
 
"Kami akui kendala di Bali itu kurangnya event tinju. Apalagai petinju di luar Badung dan Denpasar kurang berkembang. Saya berinisiatif memfasilitasi lewat event ini. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik," tegas Pino Bahari.
 
Pihaknya berharap semua kabupaten/kota di Bali nantinya memiliki petinju yang kemampuannya meningkat tajam agar kompetisi semakin ketat dan bagus. Ia mengakui saat ini sebagian besar petinju memang ada di Denpasar dan Badung.
 
"Anggap saja ini kejuaraan sebagai berlatih bersama. Karena 1 kelas  hanya diikuti 2 petinju saja dan main dalam 3 ronde," tandas Pino Bahari.
 
Ke depannya dia memiliki misi agar dunia tinju di Bali bisa lebih eksis petinjunya dan tidak lagi terkendala soal jam terbang, meski saat ini baru diikuti 4 kabupaten/kota saja.uni