Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPD Mencapai 11,27 Persen | Bali Tribune
Diposting : 10 June 2017 13:36
Arief Wibisono - Bali Tribune
BPD
PETINGGI BPD BALI - Direktur Utama I Made Sudja, B.Sc., S.Sos (kanan) saat media gathering BPD Bali di Kantor Pusat Bank BPD Bali, Renon, Jumat (9/6).

BALI TRIBUNE - Kinerja PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali lebih unggul dibandingkan dengan bank umum nasional, BPD SI dan bank umum di Bali pada posisi Maret 2017. Seperti dari segi pertumbuhan dana pihak ketiga, BPD Bali unggul 11,27 persen diikuti bank umum nasional 10,02 persen, bank umum di Bali 7,94 persen dan terakhir BPD SI sebesar 7,36 persen.

“Bank umum di Bali memiliki pertumbuhan kredit paling besar yaitu sebesar 10,71 persen diikuti bank umum nasional 9,24 persen, BPD SI 8,92 persen dan BPD Bali mampu meraih share sebesar 8,50 persen. Namun dari segi pertumbuhan dana pihak ketiga, BPD Bali paling unggul,” ungkap Direktur Utama BPD Bali, I Made Sudja, B.Sc., S.Sos, saat media gathering di Kantor Pusat Bank BPD Bali, Renon, Jumat (9/6).

Lebih spesifik dijelaskan mengenai pertumbuhan BPD Bali terutama di sektor penghimpunan dana dari pihak ketiga. Pertumbuhan dana pihak ketiga ini didominasi oleh meningkatnya deposito. BPD Bali mampu mengambil market share perbankan di Bali masing-masing sebesar 30,91 persen untuk giro, 15,47 persen untuk tabungan serta 21,74 persen untuk deposito.

Sedangkan dari sektor penyaluran kredit, BPD Bali mampu meraih market share untuk kredit UMKM sebesar 17,77 persen dengan rincian 9,74 persen untuk Kredit Usaha Mikro, 28,05 persen untuk Kredit Usaha Kecil dan 12,32 persen untuk Kredit Usaha Menengah. “Jika dilihat dari kredit menurut penggunaan, BPD Bali meraih market share sebesar 16,37 persen dengan rincian 8,28 persen Kredit Modal Kerja, 12,75 persen untuk Kredit Investasi dan 27,73 persen untuk Kredit Konsumsi,” paparnya.

Selain itu, jika melihat pertumbuhan ekonomi makro, perekonomian Indonesia tumbuh 5,01 persen (year of year) meningkat dibandingkan Triwulan I 2016 yang sebesar 4,92 persen. Pertumbuhan ini hampir di segala sektor kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 0,49 persen. Dilihat dari sektor kekuatan nilai tukar mata uang, rupiah menguat 0,86 persen dari posisi Desember 2016 sebesar Rp 13.436/USD menjadi Rp 13.321/USD pada akhir Maret 2017.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak serta merta mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Bali meningkat. Dilihat dari data bahwa Ekonomi Bali juga tumbuh sebesar 5,75 persen melambat dibandingkan Triwulan 1 Tahun 2016 yang sebesar 6,38 persen. “Salah satu penyebabnya adalah menurunnya Tingkat Penghunian Kamar (TPK) baik hotel berbintang maupun hotel non bintang di Bali. Namun dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terjadi pertumbuhan sebesar 23,14 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Karena itulah, BPD Bali juga melebarkan sayap dengan pembukaan 31 unit ATM dengan total ATM yang sudah dimiliki Bank adalah 170 buah. “Dalam waktu dekat, Bank juga akan meluncurkan fasilitas Call Center yang akan dilaunching pada tanggal 11 Juni 2017,” tandasnya didampingi Komisaris Utama Independen Drs. I Ketut Nurcahya, M.M, Komisaris Independen DR. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, S.H., M.Hum dan Komisaris Non Independen Wisnu Bawa Temaja, S.H., M.H.

Pada kesempatan itu, juga nampak hadir Direktur Operasional IGN Agustana D. Mendala, S.E., M.M, Direktur Bisnis Non Kredit I Wayan Sujana, S.E, Direktur Kredit Nyoman Suryaningsih, S.E dan Direktur Kepatuhan I Made Subaga Wirya, S.E., M.M serta dihadiri oleh Kepala Divisi Perencanaan Strategis, Kepala Divisi Dana dan Jasa, Kepala Divisi Kredit, Kepala Divisi Umum dan Kesekretariatan dan Kepala Bagian Humas dan CSR.