Perusahaan Eksportir Terbakar, Ratusan Karyawan Panik | Bali Tribune
Diposting : 29 September 2018 11:03
redaksi - Bali Tribune
DILALAP API - Petugas Damkar kesulitan menghalau api yang melahap bangunan perusahaan eksportir.
BALI TRIBUNE - Sebuah bangunan besar di perusahaan eksportir  berikut ribuan  barang kerajinan  berbagai jenis, ludes  dilalap api di Desa Mas, Ubud, Jumat (28/9).  Ratusan karyawan di dalam gedung sempat panik dan syukurnya berhasil menyelamatkan diri. Pihak perusahaan memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun  kerugian  material mencapai  satu  miliar rupiah lebih.
 
Pantauan di lokasi, suasana panik menyelimuti ratusan karyawan CV Siadja, saat api besar melahap gedung seluas  seribu  meter persegi di Desa Mas, Ubud.  Seluruh karyawan yang sedang beraktivitas di dalam gedung sempat berdesak-desakan menyelamatkan diri.
 
“Kobaran api berasal dari ruangan spray dan finishing yang diawali dengan ledakan api besar. Kami pun berdesak-desakan keluar,” ungkap Ni Wayan Parsi (45), salah seorang karyawan asal Banjar Tarukan, Mas.
 
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung bertindak cepat.  Namun api yang sudah telanjur besar dan melebar membuat petugas kesulitan menghalau amukan api. Terlebih sejumlah benda mudah terbakar saperti cat dan cairan tiner  berulang kali memicu letupan api. “ Kami harus berhati-hati, selain gangguan letupan kaleng cat, instalasi listrik juga membahayakan anggota,” ungkap Danki damkar Gianyar, Dewa Putu Anom.   
 
Sementara dari keterangan Kepala Devisi Design CV Siadja,  Toni Suputro, sebelum ledakan api besar sejumlah karyawan di ruangan finishing sudah berlarian keluar. Teriakan kebakaran kemudian memicu kepanikan ratusan karyawan lain dan  berhamburan keluar  menyelamatkan diri. Mereka tidak sempat lagi memikirkan untuk menyelamatkan produk kerajinan yang  sudah siap diekspor itu.
 
“Dugaan kami sementara pemicunya adalah mesin kipas yang panas. Sudah kami cek semua, tidak ada karyawan yang terluka dan tidak ada yang terjebak di dalam,” terangnya.
 
Delapan unit mobol pemadam kebakaran yang berulang kali bolak-balik untuk pengisian air,  akhirnya berhasil menghalau api  empat jam kemudian. Atas musibah ini, polisi pun  masih melakukan pemeriksaan kepada  korban dan para  saksi untuk memastikan penyebab  kebakaran.