Peserta International Twinning Program, Belajar Pengelolaan Tinja ke IPLT Tabanan | Bali Tribune
Diposting : 2 October 2018 23:22
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
KUNJUNGI - Peserta International Twinning Program on FSM kunjungi IPLT Sembung Gede, Kerambitan, Tabanan, Senin (1/10).
BALI TRIBUNE - Kesuksesan Kabupaten Tabanan dalam mengelola lumpur tinja melalui Pembangunan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) sejak tahun 1995 membuat ketertarikan beberapa negara. Salah satunya adalah peserta International Twinning Program on FSM (Fecal Sludge Management) mengunjungi IPLT Sembung Gede, Kerambitan, Tabanan, Senin (1/10), untuk mempelajari pengolahan tinja. 
 
Kedatangan peserta tim yang berasal dari India, Nepal dan Bangladesh tersebut diterima oleh Asisten II Tabanan I Wayan Miarsana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tabanan Anak Agung Raka Icwara, OPD terkait serta UPT Pengolahan Sampah dan Lumpur Tinja Tabanan.  
 
Koordinator Indonesia untuk International Twinning Program Rudy Yuwono didampingi Perwakilan Bill & Melinda Gates Foundation Mike Mc Whitter yang merupakan pendana program Twinning mengungkapkan, kedatangan pihaknya beserta para peserta untuk mempelajari aspek teknis dan aspek manajerial dari FSM di Kabupaten Tabanan. “Untuk diketahui, program International Twinning bertujuan untuk mengembangkan hubungan antar kota-kota di Asia dengan kota-kota di Indonesia, yang mana di Indonesia kami memilih Tabanan. Kami melihat kondisi dan kota-kota peserta memiliki kemiripan sehingga saya harap kita bisa belajar dan saling berbagi ilmu.” ungkapnya.
 
Wayan Miarsana dalam sambutannya mengungkapkan melalui pembangunan Instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang telah dimulai pembangunannya di tahun 1995 dan dilakukan revitalisasi di tahun 2011, menjadikan layanan lumpur tinja semakin baik yang didukung dengan fasilitas dan sumber daya yang memadai. “Dalam pelaksanaan pengelolaan lumpur tinja, terbentuk UPT Pengelolaan Sampah dan Lumpur Tinja di Tahun 2014 telah memberikan kontribusi yang positif yaitu melalui pelaksanaan teknis yang lebih menjadikan pengelolaan lumpur tinja yang lebih terfokus dan tertata,” ungkapnya.
 
Selain pengelolaan tinja yang tertata, capaian Sanitasi akses jamban ke Tabanan mencapai 97,51% pada Agustus 2018. Adapun pelayanan sanitasi khususnya untuk sektor air limbah di Kabupaten Tabanan dipenuhi melalui penyediaan jamban sehat, ipal komunal sebanyak 45 unit di tahun 2017, ipal kawasan 1 unit dan IPLT ini sebanyak 1 unit yang semua pengelolaanya dilakukan secara baik. “Dengan keberhasilan program Sanimas ini menjadikan Tabanan sebagai Kabupaten yang memiliki jumlah ipal komunal terbanyak di Provinsi Bali. Selain program sanimas Tabanan juga mendorong pencapaian jamban sehat dengan septic tank standar melalui pembangunaannya melalui koloborasi antara masyarakat dengan jajaran TNI,” jelasnya
 
Pihaknya berharap kunjungan Twinning Program untuk pengelolaan lumpur tinja dapat menjadi ajang tukar ilmu dan pengalaman dalam rangka pengelolaan lumpur tinja di masyarakat yang pada nantinya dapat mendukung pembangunan sanitasi demi mewujudkan Tabanan yang Sejahtera Aman dan Berprestasi.