Petugas Awasi Pemotongan Babi Galungan, Dinas Pertanian dan Pangan Pastikan Semua Babi Layak Konsumsi | Bali Tribune
Diposting : 23 July 2019 20:02
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ PERSIAPAN - Pemotongan babi untuk persiapan Galungan oleh kelompok masyarakat di Kabupaten Badung, Senin (22/7).
balitribune.co.id |Mangupura  - Pemotongan babi oleh masyarakat maupun rumah potong hewan (RPH) untuk persiapan Hari Raya Galuangan mendapat pengawasan ketat dari petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Senin (23/7).
 
I Gede Asrama selaku Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menyatakan, pemeriksaan  daging babi ini untuk memastikan bahwa babi yang sudah dipotong layak konsumsi.
 
“Hari ini (kemarin) petugas sudah menyebar ke lapanga untuk memeriksa daging babi,” ujarnya.
 
Jumlah petugas yang turun ke lapangan terdiri dari 32 dokter hewan, 30 petugas teknis. Tim ini pun dibantu langsung oleh sekitar 100 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unud, Denpasar.
 
Dikatakan, petugas ini selain menyasar rumah potong hewan, petugas juga menyasar rumah warga yang melakukan pemotongan sendiri.
 
“Yang kami pantau tidak hanya RPH, tapi juga pemotongan secara kelompok maupun mandiri,” kata Asrama.
 
Ia pun menjelaskan ada dua metode dalam pemeriksaan, yakni antemortem (saat hewan masih hidup) dan postmortem (setelah dipotong). Pemeriksaan antemortem untuk melihat ciri-ciri fisik. Sedangkan pemeriksaan postmortem yang dilakukan ialah berupa pemeriksaan organ dalam hewan kurban seperti hati, limpa, dan paru.
 
“Yang diperiksa itu babi saat masih hidup dan setelah dipotong-potong,” jelasnya.
 
Apakah ada temuan daging babi tidak layak konsumsi? Ditanya begitu, pejabat asal Kelurahan Kapal, Mengwi ini, menyebut sejauh ini seluruh daging babi yang dipotong oleh masyarakat layak untuk dikonsumsi. “Semua layak dikonsumsi karena sudah dilakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem,” tukasnya sembari menambahkan bahwa Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung memperkirakan pemotongan hewan babi pada tahun 2019 sebanyak 2.500 ekor atau naik dari tahun 2018 lalu sebanyak 2.243 ekor. (u)