PKD Pastikan Kesiapan Bandara Tangani Ancaman Kecelakaan Penerbangan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 December 2018 21:37
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
KECELAKAAN - Simulasi penanganan kecelakaan pesawat karena mendarat darurat yang disebabkan technical error.
BALI TRIBUNE - Suasana genting makin terasa ketika raungan sirene dari mobil pemadam kebakaran, ambulans dan mobil patroli sekuriti bandara melaju kencang ke arah selatan landas pacu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Para petugas bergegas melakukan evakuasi setelah pesawat Limate Air jenis Airbus 330 seri 300 dengan registrasi PK-DPS mendarat darurat, di landasan bandara setempat, Tuban, Badung, Kamis (13/12).
 
Dikejauhan terlihat kobaran api yang berasal dari pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Denpasar, nomor penerbangan Royal 123. Petugas tampak sigap dengan gerak cepat melakukan pemadaman api dan mengevakuasi para penumpang. Pesawat yang mengalami technical error ini membawa 295 penumpang dan 6 orang kru. Peristiwa tersebut mengakibatkan 15 orang meninggal dunia, 20 luka berat, 36 luka ringan dan sisanya dinyatakan selamat. 
 
Kejadian ini merupakan bagian dari skenario latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-101 PT Angkasa Pura I (Persero), yang dilaksanakan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Latihan terpadu yang dilakukan secara berkala ini, melibatkan 1.328 personel, yang berasal dari Angkasa Pura I, Otoritas Bandara Wil.IV, Perum LPPNPI, TNI AU Ngurah Rai, Kepolisian Daerah Bali, Basarnas, Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Bea Cukai, airline, ground handing serta beberapa rumah sakit di sekitar bandara. 
 
Pada Aircraft Exercise kali ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai bekerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia baik dari sisi personel maupun fasilitas guna menciptakan kondisi mendekati kejadian yang sebenarnya, serta untuk melatih koordinasi ketika keadaan darurat terjadi. 
 
General Manager Bandara l Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi menyatakan, latihan PKD ini bertujuan untuk memantapkan fungsi komunikasi, koordinasi dan komando antar unit serta antar instansi di lingkungan bandara setempat khususnya dalam menanggulangi keadaan darurat. 
 
"Pada simulasi ini, kami ingin menguji kesesuaian dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) dengan kondisi riil di lapangan. Selain itu, kami juga akan melakukan evaluasi hasil simulasi tersebut. Dengan begitu, Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat terus melakukan improvement," kata Yanus. 
 
Dia menyampaikan, tidak hanya melatih kesigapan personel dalam menanggulangi kecelakaan penerbangan (aircraft crash), pada kesempatan yang sama digelar pula simulasi penanggulangan kebakaran gedung fire building), serta aviation security exercise yaitu simulasi penanganan ancaman keamanan penerbangan dimana salah satu pesawat udara dikuasai oleh pihak lain (hijacking) sesaat setelah mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai. 
 
Sementara itu Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menjelaskan bahwa latihan PKD merupakan program kerja mandatory yang wajib menjadi perhatian seluruh stakeholder bandara. "Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keselamatan dan keamanan penerbangan selalu menjadi prioritas utama dan merupakan tanggungjawab bersama. Semua pihak memiliki kontribusi yang sama, dan melalui latihan PKD ini kami ingin mengukur sekaligus mengevaluasi kesiapan bandara dalam menangani ancaman kecelakaan atau keamanan penerbangan yang dapat terjadi kapan saja," terangnya. 
 
Dilanjutkan Faik, latihan ini tidak hanya menguji kemampuan personel, tetapi juga sistem, prosedur dan kehandalan fasilitas yang dimiliki oleh masing- masing instansi. Sehingga semuanya dapat terintegrasi dengan baik.
 
Guna mendukung Bali sebagai destinasi pariwisata favorit bagi wisatawan domestik maupun internasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pada seluruh sektor layanan yang mendukung operasional bandara sebagaimana prinsip 3S & 1C yaitu Safety, Service, Security, dan Compliance.