PKK Gianyar Ikuti Workshop Bebanten di Kshirarnawa | Bali Tribune
Diposting : 2 July 2018 23:10
redaksi - Bali Tribune
WORKSHOP – TP PKK Kabupaten Gianyar saat mengikuti Workshop Bebantenan.
BALI TRIBUNE - Di antara ratusan, bahkan ribuan benda material yang digunakan dalam upacara agama Hindu, penggunaan api adalah hal yang penting dalam menyertai upacara yadnya. Mulai upacara yang terkecil sampai yang terbesar, penggunaan api adalah suatu keharusan dalam upacara yadnya. 
 
Hal ini ditegaskan oleh Ida Pedanda Gede Made Putra Kekeran pada acara Workshop Bebantenan yang diikuti oleh TP.PKK Kabupaten / Kota se-Bali di Gedung Khsirarnawa, Art Center Denpasar, Minggu (1/7). Dengan mengambil materi Api (Teja) Dalam Memberdayakan Energi Semesta Dalam Agama Hindu, menurut Ida Pedanda Gede Made Putra Kekeran api dimunculkan di dalam puja mantra, api atau agni ditampilkan atau dinyatakan secara nyata dalam menyertai upacara. Api ditampilkan dalam bentuk sara upacara dalam bentuk nyasa atau symbol. Dalam pelaksanaan upacara api disimbolkan dalam bentuk asep atau dhupam.
 
Menurut Ida Pedanda asal Gria Kekeran Blahbatuh Gianyar ini, dalam lontar Argha-patra puja Pandita Shiva jenis api dan fungsinya di ala mini, tidak hanya berguna bagi alam semesta tapi juga sangat penting bagi mahluk hidup khususnya bagi umat manusia. Karena itu api selain difungsikan sebagai bagian dari alam yang mampu membakar, menciptakan cahaya, memproses bahan-bahan alam lainnya tetapi juga diyakini sebagai sarana untuk menciptakan kehidupan spiritual yang memberikan perlindungan bagi umat manusia. 
 
“Dalam upacara selain menggunakan atau menyalakan api dalam banten, warna merah yang sering digunakan dalam banten sebagian besar dimaksudkan sebagai symbol api. Seperti daun ending bang, ayam biing dan juga merah atau dalam pengurip urip digunakan darah segar,” papar Ida pendanda Putra Kekeran.
 
Selain paparan tentang materi, pada kesempatan itu peserta juga dijelaskan sekaligus diperlihatkan beberapa contoh banten tebasan yang berkaitan dengan Dewa Api. Seperti misalnya banten tebasan pasupati, tebasan candra geni, tebasan sabuh rah, tebasan raja singa, tebasan pengesengan lara dan tebasan pengalang hati. Banten yang menghadirkan api sebagai sarana pemujaan, namun ada juga beberapa banten yang menghadirkan api untuk memohon kebaikan dan menghilangkan segala keburukan manusia.
 
Wakil Ketua 2 TP.PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Dwikorawati Wisnu Wijaya yang didampingi Wakil Ketua 1 TP.PKK kabupaten Gianyar Ny. Tagel Winarta mnegatakan workshop ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta workshop namun juga bagi seluruh masyarakat. Biarpun kita tidak bisa membuat banten tersebut seperti banten tebasan, dengan mengikuti workshop ini minimal kita tahu apa nama banten yang kita buat dan dihaturkan pada siapa. 
 
“Khususnya kami sebagai warga Gianyar, karena nara sumber Ida Pedanda Gede Made Putra Kekeran berasal dari Gianyar, jadi apa yang disajikan terasa pas dengan kita yang berasal dari daerah yang sama. Karena kita tahu masing-masing daerah bantennya berbeda beda meski maknanya sama,” jelas Ny. Dwikorawati Wisnu Wijaya.