PLN Bali Capai RE 100 persen, 14 Rumah Gunakan Listrik Tenaga Surya | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 8 January 2019 21:56
Arief Wibisono - Bali Tribune
Nyoman Swarjoni Astawa
 
Bali Tribune – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali menargetkan  sambungan baru di 2019 ini  berkisar 70 ribu-80 ribu. Dari target  tersebut  27.000 diantaranya adalah untukk bagaimana masyarakat yang kini sudah menikmati listrik dengan cara menyambung atau bergabung dengan tetangga diarahkan bisa mandiri  demi keamanan dan kenyamanan lagipula supaya lebih bebas menggunakan listrik daripada harus bayar ke tetangga atau induknya. 
 
Jumlah pelanggan PLN di Bali kini tercatat sekitar 1,4 juta dengan konsumsi perkapita  1.150 KWh. Kondisi ini masih  di atas rata-rata konsumsi perkapita KWh data nasional dan hingga kini seluruh rumah tangga di Bali sudah berlistrik, ini dibuktikan dengan telah  disertifikasi oleh Universitas Udayana melalui sebuah survey. "Jadi kami bisa berbangga Rasio Elektrofikasi (RE) Bali telah mencapai 100 persen," ujar GM PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Nyoman Swarjoni Astawa usai tercatat di Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI), di Denpasar, Senin (6/1). 
 
Dalam kesempatan ini Swarjoni  menjelaskan  ada 14 rumah tangga di Bali yang menggunakan tenaga surya tersebar hampir di seluruh kabupaten. Hal itu terpaksa terpaksa dilakukan  karena lokasinya sangat jauh dan akses menuju rumah tersebut sangat sulit untukk mengangkut peralatan atau material listrik yang harus dibangun secara konvensional jadi PLN  kami menyumbangkan solar sistem mini dengan solar panel dan 3 lampu yang bisa di charge sebagai upaya pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat. 
 
Lantas ia mencontohkan perbedaan biaya, rumah tangga yang sebelumnya menggunakan minyak dengan setelah menggunakan listrik.  Sebelumnya rumah tangga yang menggunakan  lampu minyak, biayanya hampir diatas 40rb hanya untukk satu penerangan, namun setelah  dilistriki, yang awalnya satu lampu sekarang kami dikasih 3 lampu, tidak ada kulkas atau yang lain, biaya yang dikeluarkan maksimum hanya 20rb sebulan, jadi lebih hemat. "Saya berharap dengan lampu penerangan yang baik, anak-anak bisa belajar lebih baik sebagai wujud mencerdaskan generasi muda," tukasnya. 
 
Swarjoni juga menghimbau untuk rumah tangga baru, PLN   mensosialisasikan bahwa sekarang untuk  mendapatkan sambungan listrik dari PLN sangat mudah biayanya sudah jelas hanya dengan 900 ribu ditambah dengan instalatir yang  dilakukan oleh orang professional dari asosiasi ketenagalistrikan yang ada sudah terlisteiki. "Biaya instalatir untuk 3 titik lampu plus satu stop kontak biayanya maksimum satu juta. Jadi 1,9 itu sdh termasuk sertifikat layak operasi (SLO). PLN juga memiliki service level agreement bahwa kalau ada calon pelanggan ingin menyambung baru PLN tidak lagi perlu perluasan jaringan. Jika didepan rumahnya sudah ada jaringan tegangan rendah maka maksimum dalam 5 hari PLN sudah harus menyambung. Namun jika PLN harus menyambung tegangan 2-4 gawang maka dalam 15 hari mesti selesai. Namun jika kami harus bangun gardu baru maka dalam kurun waktu 25 hari sudah harus kami selesaikan. Jadi untuk sambungan baru,  pelanggan tidak perlu mencari orang dalam atau meminta bantuan  "penggede"untuk menyambung," tutupnya.