PLTMH Bantuan Jepang di Jatiluwih Mulai Beroperasi | Bali Tribune
Diposting : 28 November 2017 21:51
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
PLTMH
RESMIKAN - Bupati Tabanan dan Walikota Toyama resmikan PLTMH, Senin (27/11).

BALI TRIBUNE - Pemerintah Kabupaten Tabanan mulai bisa memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTHM) bantuan Pemerintah Kota Toyama, Jepang. Empat unit PLTMH yang mulai dibangun di beberapa titik di areal Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, sejak Mei 2017 lalu itu telah resmi dioperasikan.

Peresmiannya ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Walikota Toyama Masashi Mori, Senin (27/11). Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan Pemerintah Kota Toyama. Sebab, bantuan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para petani. “Serta yang terpenting adalah memberi edukasi mengenai pemanfaatan energi baru terbarukan yang tetap mengedepankan upaya pelestarian alam dan lingkungan. Khususnya di Jatiluwih,” kata Bupati Eka.

Menurutnya, pemanfaatan energi baru terbarukan sangat penting di saat ini. Terlebih, di Jatiluwih telah ditetapkan sebagai bagian dari bentang alam Subak di Bali yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. “Menjaga kawasan ini (Jatiluwih) tidak mudah. Oleh karena itu dengan adanya perhatian dari Pemerintah Kota Toyama ini akan sangat membantu meningkatkan kepedulian terhadap warisan budaya dunia yang harus kita jaga bersama,” imbuhnya.

Di tahap awal, sambungnya, pengoperasian PLTMH ini akan menghasilkan energi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penerangan jalan sebanyak 200 titik di wilayah Subak Jatiluwih.

Walikota Toyama Masashi Mori mengaku pihaknya merasa mendapatkan kehormatan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan yang bersedia menjalin kerja sama. Terlebih, Pemerintah Kota Toyama mengemban tugas dari Pemerintah Jepang untuk mengembangkan teknologi yang telah berhasil diterapkan ke berbagai negara dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Itu sebabnya, dalam beberapa waktu terakhir ini, pihaknya berusaha mengembangkan teknologi dan proyek-proyek yang bertujuan untuk memecahkan persoalan perkotaan dan pengembangan daerah.

Direktur Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Maritje Hutapea mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencatat keberadaan empat unit PLTMH di Jatiluwih tersebut. Sebab, sesuai kebijakan energi nasional, pada 2025 ditargetkan ada 45 ribu megawatt  yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan. “Dan, 21 ribu megawatt diantaranya dihasilkan melalui berbasis PLTH. Jadi empat unit PLTMH di sini (Jatiluwih) akan kami catat sebagai bagian dari pemenuhan target tersebut,” ungkapnya.

Penerapan energi baru terbarukan penting untuk dilakukan saat ini. Selain memiliki potensi yang begitu besar dalam pengembangan teknologi tersebut, Indonesia juga untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap energi yang saat ini sudah cukup mendasar. Terutama dalam mendukung peningkatan akses masyarakat dalam memperoleh energi listrik.