Pohon Bunut Tumbang Timpa Padmasana | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 15 November 2018 23:51
Agung Samudra - Bali Tribune
EVAKUASI - Proses evakuasi pohon tumbang di Pura Grya Sakti, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli, Rabu (14/11).
BALI TRIBUNE - Pasca diguyur hujan, batang pohon bunut tumbang dan menimpa palinggih padmasana dan bale pewedaan di Pura Grya Sakti, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli, Rabu (14/11) sekitar pukul 07.00 Wita. Akibat kejadian tersebut menimbulkan beberapa bagian palinggih yang rusah, jika ditaksir kerugian sekitar Rp 100 Juta. Sementara petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli bersama warga melakukan evakuasi batang pohon bunut tersebut. 
 
Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengungkapkan pohon tumbang diperkirakan terjadi pukul 07.00 Wita. Kemudian oleh warga setempat langsung dilaporkan kepada petugas, sehingga pukul 08.30 Wita proses evakuasi dilaksanakan. Disampaikan pohon tumbang mengakibatkan bagian atas palinggih padmasana rusak ringan, begitu pula atap bale pewedaan mengalami rusak ringan. “Tidak ada korban jiwa pasca insiden tersebut, dampak berupa kerugian material,” jelasnya. 
 
Lanjutnya, pohon tumbang disebabkan beberapa faktor seperti usia pohon sudah tua, kemudian tambah guyuran hujan.  “Proses evakuasi kami dibantu oleh masyarakat, dan itu berlangsung hingga pukul 11.00 Wita,” imbuhnya. Disisi lain sebagai langkah kesiapsagaan menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga akhir tahun, Pemerintah Kabupaten Bangli mengimbau jajaran untuk siaga. Seperti Dinas Pu untuk mensiagakan personel selama 24 jam, sarana prasarana keencanaan (alat berat/loader), lengkap dengan dukungan oerasional BBM. 
 
Pol PP dan Damkar untuk mensiagakan personel damkar selama 24 jam, begitupula BPBD agar siaga 24 jam termasuk sarana pendukung. Para Camat untuk mengimbau warga dimasing-masing wilayahnya untuk menata pohon yang rawan tumbang di permukiman, tidak beraktifitas sementara di tebing yang rawan longsor, waspada beraktivitas di tanah lapang (areal pertanian) menghindari bahaya sambaran petir, melakukan gotong royong mengurangi luberan air.