Pohon Keramat Tumbang Robohkan Bale Pesandekan Pura Goa Lawah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 27 September 2017 20:23
Ketut Sugiana - Bali Tribune
POHON
Pohon Ehe Baas yang diperkirakan berusia lebih dari seratus tahun tumbang. Akibatnya, Bale Pesandegan yang ada di Pura Goa Lawah mengalami rusak parah, Senin (25/9) malam lalu.

BALI TRIBUNE - Pohon Ehe Baas yang tumbuh ratusan tahun berdiameter sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 50 meter di areal Pura Goa Lawah ,Desa Pesinggahan,Dawan,KLungkung tanpa diduga tumbang pada Senin (25/9) malam lalu. Akibatnya, bale pesandegan yang ada di pura tersebut rusak parah tertimpa pohon.


Menurut penuturan salah seorang pengayah di pura itu, sekitar pukul 19.50 Wita terdengar suara retakan dan suara menggelegar sehingga membuat beberapa warga yang berada cukup jauh dari lokasi berdatangan ke lokasi pura itu.


Tak disangka, pohon di areal Pura Goa Lawah tumbang sehingga ,mengakibatkan  bale sakepat (pesandekan,red) berukuran 3 x 3 meter di nista mandala rusak parah tertimpa pohon itu.
Sementara itu, panitia pengeling Pura Goa Lawah Putu Juliadi menyebutkan, kejadian robohnya Pohon Ehe Baas ini terjadi sekitar pukul 12.20 Senin (25/9) malam namun baru diketahui pada Selasa(26/9) kemarin.


Merekapun  berupaya memotong pohon guna tindakan selanjutnya.


” Saat pohon  Ehe Baas itu roboh ada suara seperti suara ledakan keras sekali. Saya sampai terkejut dan mencari sumber suara. Sampai-sampai pemendek yang sedang makanpun lari.Ketika kami periksa bersama pengayah-pengayah ternyata ada Pohon Ehe Baas roboh tampak retakan di akar sebelah kanan,”jelas Putu Juliadi.


Dia menambahkan, rencananya pohon tersebut akan dipotong mengingat keberadaan dahan yang kian membesar.
Pohon yang roboh yang dikeramatkan tersebut  namanya pohon Ehe Baas dan  pohon ini  memang tumbuh  kembar layaknya suami istri.
Pohon itu sudah ada sejak dulu, dan diperkirakan berumur sekitar ratusan tahun. Karena tumbang, menurut Putu Juliadi, pihak desa berencana akan menanyakan ke sulinggih yang ada di Gria Dawan Klod.


“Melihat realita yang ada apakah muncul sendiri atau seperti apa?  Karena pohon ini jarang ada. Semoga beliau berkeinginan untuk tumbuh lagi.Tanda-tanda buruk? Kita harus waspada lah supaya kita di Bali sekarang ini. Kemungkinan, kita harus percaya tanda-tanda alam dan dari segi ilmiah juga menyatakan waspada, awas. Saya harap, dengan adanya tanda ini, kita di Bali waspada lah. Artinya kita sudah diberi tanda-tanda itu,”pungkas Juliadi.