Pohon Tumbang Timpa Bak Penampungan Air | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 16 January 2020 08:12
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ EVAKUASI - Petugas BPBD Bangli evakuasi pohon tumbang di Subak Pangkung, Dusun Bunut Madya, Trunyan, Kintamani, Rabu (15/1)
balitribune.co.id | Bangli  - Dampak angin kencang mengakibatkan  pohon jenis Aas tumbang dan juga  mengakibatkan pohon jenis Enau di atas bak penampungan ikut tumbang,  menimpa bak penampungan air di Subak Pangkungan, Dusun Bunut Madya, Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani. Proses evakuasi terhadap  pohon  dengan tinggi hampir 50 meter dan berdiameter hampir 2 meter tersebut  dilakukan oleh petugas Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, Rabu (15/1).
 
Pasca hancurnya bak penampungan air tersebut, kini warga harus mencari air di sumber mata air yang ada di bawah tebing dekat dengan bak penampungan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli I Ketut Gde Wiradana mengatakan musibah  pohon tumbang sejatinya terjadi Sabtu (4/1), namun baru dilaporkan ke BPBD hari Senin (13/1). Proses evakuasi dilakukan oleh petugas BPBD dibantu masyarakat setempat, Rabu (15/1). “Proses evakuasi membutuhkan waktu yang lama karena besaranya diameter pohon,” kata  Gde Wiradana .
 
Kata Gde Wiradana, pasca hancurnya bak penampungan air dengan diameter 8x4 meter, kini sekitar 35 KK masyakarat Dusun Bunut Madya kesulitan mendapatkan air bersih. “Untuk memenuhi kebutuhan air sehari- hari masyarakat masyarakat sebelumnya memanfaatkan air di bak penampungan, karena  kini bak penampungan hancur masyarakat mencari air di sumber mata air di bawah tebing di sebelah bak penampungan yang hancur tersebut,” ungkap Gede Wiradana .
 
Terkait kerugian akibat  musibah pohon tumbang tersebut, kata Gde Wiradana  dari hasil hitung- hitungan kerugian material sekitar 200 juta. ”Untuk membanguan bak yang baru membutuhkan anggran sekitar 200 juta,” jelasnya.
 
Perbekel Terunyan I Wayan Arjana mengatakan bak penampungan air tersebut dibangun tahun 2019 dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Subak. Sementara untuk memenuhi kebutuhan air warga,  karena telah memasuki musim penghujan warga memanfaatkan air  hujan yang ditampung dalam cubang.