Polda Bali Ajak Jurnalis Perangi Hoaks | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 23 June 2018 13:41
San Edison - Bali Tribune
Wakil Dirintelkam Polda Bali AKBP Dwi Wahyudi, SIK (tengah), saat menutup acara Analisis dan Evaluasi (ANEV), Jumat (22/6).
BALI TRIBUNE - Polda Bali mengajak para jurnalis di Pulau Dewata, untuk berperang melawan hoaks atau berita bohong. Hal ini sangat penting, apalagi Pilgub Bali 2018, sudah memasuki fase - fase krusial menjelang hari pencoblosan.
 
"Kami minta tolong kepada para jurnalis, bagaimana caranya mengikis perlahan berita - berita bohong yang banyak dikonsumsi masyarakat. Mari bersama-sama kita memerangi hoaks," ajak Wakil Dirintelkam Polda Bali AKBP Dwi Wahyudi, SIK, saat menutup acara Analisis dan Evaluasi (ANEV) dan Silaturahmi bersama awak media, di Denpasar, Jumat (22/6).
 
ANEV dan Silaturahmi ini digelar dalam rangka mewujudkan Pilkada damai tahun 2018 sekaligus memperkuat kemitraan antara jajaran Pola Bali, khususnya Direktorat Intelijen Keamanan. Apalagi, baik jurnalis maupun intelijen, memiliki kesamaan dalam hal mencari informasi.
 
"Sama-sama mencari informasi. Tetapi bedanya, rekan-rekan jurnalis mengabarkan kepada publik terkait informasi yang didapatkan. Sementara kami, menyimpan informasi tersebut untuk kebutuhan lembaga dan negara," jelas Dwi Wahyudi.
 
Pada kesempatan tersebut, mantan Kapolsek Kintamani ini membeberkan sejumlah contoh, betapa masyarakat sesungguhnya sangat dibingungkan dengan adanya hoaks. Bahkan dengan adanya informasi yang menyesatkan, tidak jarang memicu kegaduhan hingga mengganggu ketertiban.
 
"Karena itu, menjadi tugas kita bersama untuk mengendalikan hoaks ini. Sebab ketiga hoaks sudah menjadi konsumsi masyarakat, maka akan menimbulkan multitafsir. Jika itu soal sensitif, maka bisa memicu gangguan keamanan dan ketertiban," tandas lulusan Akpol 1997 itu.
 
Terkait pelaksanaan kegiatan ini, Dwi Wahyudi menjelaskan, ANEV ini sengaja dilaksanakan, agar Polda Bali dengan para jurnalis di lapangan bisa saling berbagi informasi. Sekecil apapun informasi di lapangan, diakuinya akan sangat bermanfaat bagi Polda Bali untuk melakukan pemetaan sekaligus penanganan.
 
"Jadi sekecil apapun informasi itu, penting bagi kami untuk mendapatkan gambaran, terutama bagaimana kami bersama pimpinan mengambil sikap," tutur mantan Kapolsek Kota Karangasem itu.
 
Pada akhir acara, para jurnalis yang didampingi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali Dwikora Putra dan Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Bali I Gede Agus Astapa, mendeklarasikan perang melawan hoaks dan ujaran kebencian serta berkomitmen mewujudkan Pilkada di Bali yang damai.