Polda Bali Ringkus Terduga Teroris Bapak dan Anak, Villa Ubud Jadi Target | Bali Tribune
Diposting : 14 October 2019 13:11
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ TERORIS – Dua terduga teroris yang ditangkap di Bali menyewa kamar kos di Jl Sedap Malam, Kebonkuri, Denpasar.
Balitribune.co.id | Denpasar - Polda Bali meringkus dua terduga teroris bapak dan anak AT (45) dan ZAI (14) di wilayah Jembrana ketika hendak meninggalkan Bali, Jumat (11/10) dinihari. Dari hasil pemeriksaan sementara, villa-villa yang ditempati orang asing di wilayah Ubud, Kabupaten Gianyar menjadi target operasi keduanya.
 
Sampai Minggu (13/10), kedua terduga teroris yang diyakini berhubungan dengan Abu Rara, pelaku penusukan Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto di Pandeglang, Banten, masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh anggota Densus 88 Anti Teror dan CTOC Polda Bali. 
 
"Mereka sudah merencanakan amaliyah di wilayah Bali. Dari hasil pemeriksaan sementara, bapak dan anak ini mengaku sudah melakukan survei villa-villa orang asing di wilayah Ubud, Gianyar," tutur seorang petugas.
 
Keduanya diamankan lantaran terdaftar dalam jaringan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Selain itu, nama keduanya terdapat dalam Grup WhatsApp "Menanti Al Mahdi". Keduanya diamankan hendak pulang ke kampung halaman mereka di Jawa Timur, saat dalam perjalanan di wilayah Mendoyo, Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kecacamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Jumat (10/10) pukul 02.00 Wita. 
 
"Mobil yang dikendarai oleh Achmad Taufikkurrahman (AT) alias Taufik dihadang tim, persis di depan Polsek Mendoyo. Taufik dan anaknya ZAI langsung disuruh turun dari mobil dan diborgol," paparnya.
 
Orang yang ada di dalam mobil tidak hanya kedua terduga teroris, tetapi juga ada sang istri dari Taufik bernama Etty Umiyati (65), serta dua rekan Taufik masing-masing bernama Eko Hadi (38), warga Wonosari Malang dan H Ahmadsyah (70), warga asal Loloan Barat, Negara, Jembrana. 
 
Usai diamankan, kelima orang ini langsung digiring ke kosannya Taufik di Jalan Sedap Malam Denpasar. Taufik bersama anak dan istrinya menyewa dua kamar di Kos No 11 (Kamar 1&2), Gang Gardenia, Jalan Sedap Malam, Kebonkuri, Denpasar. Di kosan ini polisi mengamankan panah, sepucuk senjata api rakitan, laptop dan beberapa barang lain yang diduga bertujuan untuk Amaliyah di Wilayah Bali. 
 
"Handphone milik bapak dan anak ini disita dan ternyata benar keduanya ikut di dalam grup WhatsApp "Menanti Al Mahdi". Achmad Taufik membagikan 5 PDF dengan judul Kurdak Indo (tutorial membuat bom), A Do-It-Yourself Submachine Gun, 9mmPistol, Derringers-Scrap-Metal dan Arab Archery," jelas sumber di kepolisian.
 
Keduanya diduga kuat ada keterkaitan dengan jaringan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD), pelaku penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Kabupaten Pendeglang, Banten. Isi percakapan dalam handphone milik anak dan bapak itu masih didalami, terlebih isi percakapan dalam grup WA "Menanti Al Mahdi". 
 
"Percakapan di dalam Menanti Al Mahdi ini berbau teror," cetus sumber. Sejauh ini hanya dua orang yang diduga terlibat dalam teroris dan tiga lainnya berstatus sebagai saksi. "Bapak dan anak aja, sedangkan istri dan dua rekan sebagai saksi," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan, AT dan ZAI ditangkap di Jembrana. Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri dan tim dari Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap AT dan ZAI. 
 
"Densus 88 dan CTOC sedang melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap mereka yang diduga berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi," katanya.