Polda Gelar Operasi Zebra Besar - besaran | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 26 October 2017 22:38
Redaksi - Bali Tribune
persiapan
Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana saat memimpin rapat persiapan Operasi Zebra

BALI TRIBUNE - Direktorat lalulintas Polda Bali akan mengelar razia besar-besaran yang dimulai akhir Oktober ini. Operasi ini menyasar pengendara yang tidak memiliki kelengkapan saat berkendara dan kendaraan yang parkir liar di sejumlah titik. Selain itu, polisi juga akan memberikan penyuluhan dan sosialisasi ke semua sekolah untuk menekan pelanggaran dalam berkendara.

Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Anak Agung Made Sudana mengatakan, ada tiga target sasaran utama dalam Operasi Zebra, yaitu parkir badan jalan, pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan serta kelengkapan kendaraan. Seementara sosialisasi ke sekolah-sekolah juga dilakukan untuk memberikan pengetahuian terhadap siswa yang akan dampak jika melakukan pelanggaran. “Selain penindakan, kita juga melakukan berbagai sosialisasi kepada remaja khususnya di sekolah-sekolah untuk memahami aturan dalam berkendara serta dampak dari berkendara secara ugal-ugalan di jalan raya,” ungkapnya.

Sasaran pertama dalam operasi ini adalah parkir kendaraan di badan jalan. Pelanggaran ini dinilai sebagai biang kemacetan selama ini. Setelah penertiban di beberapa ruas jalan, operasi zebra juga mengatensi khusus parkir kendaraan di pasar-pasar. “Ada beberappa titik seperti di Pasar Sanglah, Kuta dan Veteran masih ada kendaraan parkir di badan jalan. Ini yang akan kita tertibkan karena bagaimanapun sesuai undang-undang badan jalan bukan untuk tempat parkir. Termasuk juga trotoar bukan untuk tempat berjualan,” ujar mantan Kapolresta Denpasar ini.

Dikatakannya, masalah kecelakaan maupun kemacetan mendapat atensi khusus menjelang pelaksanaan acara IMF-World Bank tahun 2018 mendatang. Sehingga, pihaknya harus melakukan berbagai langkah untuk mengurai kemacetan. Ia pun akan berusaha maksimal agar para tamu dan delegasi yang datang ke Bali merasa aman dan nyaman terutama saat perjalanan misalnya menuju obyek-obyek wisata, “Kita berharap, dalam beberapa bulan kedepan ini, kita bisa memberikan pencerahan terhadap pengendara agar tertib berkendara. Sehingga kemacetan bisa terurai dan tentunya akan berdampak baik bagi wisatawan dan juga tamu delegasi yang mengikuti kegiatan IMF mendatang,” paparnya.

Penindakan akan pelanggaran tentu harus dibarengi dengan melaksanakan sosialisasi. Sehingga operasi zebra akhir bulan ini juga masuk ke sekolah-sekolah melalui program goes to school untuk memberi sosialisasi. Ini juga tidak kalah penting mengingat banyaknya korban kecelakaan menimpa remaja.
Selama ini para orang tua memberikan anaknya yang  masih dibawah umur dan belum memiliki SIM untuk mengendarai sepeda motor menuju sekolah. Satu sisi, anak-anak kejar-kejaran waktu agar tidak terlambat, “Program ini sebenarnya sudah berjalan tapi tetap kita gencarkan termasuk anggota menjadi Irup (Inspektur Upacara) di sekolah setiap Senin. Pun terhadap orang tua, saya berharap tidak membiarkan mengendarai sepeda motor atau mobil untuk ke sekolah, apalagi belum cukup umur dan tidak memiliki SIM. Sudah kewajiban bagi orang tua untuk mengantar dan menjemput anaknya,” imbuhnya.