Polisi Buru Pembuang Bayi Laki-laki di Pasar Penebel | Bali Tribune
Diposting : 31 May 2017 20:40
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Penebel
BAYI – Kondisi bayi malang yang ditemukan oleh warga di dekat Pasar Penebel, Senin malam (29/5). Kini pelaku pembuang bayi tersebut sedang diburu polisi.

BALI TRIBUNE - Jajaran Kepolisian Sektor Penebel, Tabanan, memburu pelaku pembuang bayi laki-laki di bak sampah di dekat Pasar Penebel. Selain memburu si pembuang, polisi juga mencari tahu keberadaan orangtua bayi malang yang ditemukan oleh warga setempat Senin malam sekitar pukul 20.30 Wita (29/5).

Kapolsek Penebel AKP I Nengah Sudiarta, Selasa (30/5) mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap orang yang tega membuang bayi tersebut. Dengan mengerahkan personil Bhabinkamtibmas untuk mendata wanita hamil yang ada di Kecamatan Penebel melalui bidan desa. “Kita kerahkan personel untuk mencari data wanita hamil pada akhir tahun 2016,” ujar AKP I Nengah Sudiarta.

Disamping itu, pihaknya juga sudah mengecek rekaman CCTV yang ada di sekitar TKP penemuan bayi, sayangnya kamera CCTV tidak mengarah ke TKP melainkan menuju ke Mangesta. Maka dari itu pihaknya belum bisa menganalisa pelakunya. Selain itu, TKP juga berada di jalur umum sehingga ada kemungkinan pelaku berasal dari luar Kecamatan Penebel. Ia pun menegaskan si pembuang bayi terancam dikenakan pasal 308 KUHP dengan acaman hukuman diatas 5 tahun penjara. “Jadi saat ini kita masih melakukan penyelidikan,” tegasnya.                                     

Sementara itu kondis bayi laki laki malang tersebut saat ini masih dirawat intensif di BRSU Tabanan. Ia dirawat dalam box incubator di ruang Bakung. Kondisinya sudah membaik dari hari pertama saat tiba di BRSU Tabanan. Menurut Direktur BRSU Tabanan, dr. I Nyoman Susila hari Senin malam  (29/5) bayi malang itu tiba di BRSU Tabanan dalam keadaan hipotermia atau kedinginan serta mengalami gangguang pernafasan. “Saat tiba di BRSU Tabanan suhu tubuh bayi 35 derajat selcius dan saat ini sudah 37 derajat selcius dan kondisinya sudah stabil,” ungkapnya.

Bayi dengan berat 2,2 kilogram dan kurang lebih panjang 30 sentimeter itu masih harus menjalani perawatan di BRSU Tabanan guna memastikan tidak ada infeksi pada bayi.  Susila mengakui banyak pihak yang ingin mengadopsi bayi tersebut, namun pihaknya menegaskan bahwa hal itu bukan kewenangan BRSU Tabanan. “Kami sampaikan jika kami tidak memiliki kewenangan atas hal tersebut, tetapi nanti berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan kepolisian,” tegasnya.

Bayi laki laki itu ditemukan pertama kali oleh I Gusti Ayu Made Mariyanti (47), Senin malam sekitar pukul 20.30 Wita. Saat itu Mariyanti yang berprofesi sebagia dagang alamat Banjar Dinas Penebel Kelod, desa Penebel, Kecamatan Penebel, Tabanan diberitahu tahu oleh anaknya bahwa ada suara tangis bayi di atas tumpukan sampah. Setelah dicek dan dibuka ternyata benar ada seorang bayi, karena merasa takut akhirnya dia mencari I Wayan Muliarta untuk meyakinkan membukanya. Setelah dibuka ternyata benar adalah seorang bayi dalam keadaan hidup. Akhirnya dilarikan ke Puskesmas,setelah dicek baru diketahui bahwa bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki berat 2,2 Kg dan masih terdapat talipusar. Bayi tersebut  kemudian dirujuk ke BRSU Tabanan.