Polresta Denpasar Jari Pilot Project Zona Integrasi Bebas Korupsi | Bali Tribune
Diposting : 11 May 2018 21:25
redaksi - Bali Tribune
SKCK
Para peserta rapat saat mendengar pengarahan dari Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana.
BALI TRIBUNE - Polresta Denpasar menyatakan kesiapannya telah siap untuk untuk dinilai oleh masyarakat. Polresta Denpasat sendiri ditunjuk oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose sebagai pilot project untuk menggarap Zona Integrasi dan Wilayah Bebas Korupsi di jajaran Polda Bali. 
 
Polresta Denpasar telah siap dari segi pelayanan, bangunan fisik dan SDM-nya. "Polresta sudah siap mengikuti lomba zona integritas mewakili Polda Bali terkait pelayanan publik. Ada tiga yang kami lombakan diantaranya Pelayanan SIM, SKCK dan sidik jari dan pelayanan SPKT," ungkap Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana seusai memimpin Rapat Koordinasi Penyusunan Standar Pelayanan Polresta Denpasar di Mapolresta Denpasar, Selasa (8/5).
 
Diakuinya dalam bulan ini Polresta sudah melakukan persiapan penuh. Nantinya dari setiap penilaian seminggunya akan dilakukan evaluasi. Beberapa pembenahan baik dari segi peningkatan kualitas pelayanan maupun pembenahan - pembenahan bangunan sudah dilakukan sejak jauh - jauh hari. Dengan membenahi ruang pelayanan publik masing - masing ruangan yang sudah memadai. Contonya, ruang pelayanan SIM, dengan gedung baru dan dilengkapi oleh IT sehingga mempermudah para pecari SIM. Begitu juga ruang pelayanan SKCK yang sudah diperluas. "Kami ada penggunaan sarana IT. Seperti SKCK online yang bisa diakses melalui handphone atau komputer masing - masing. Bahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya ada pelayanan SKCK keliling layaknya pelayanan SIM," jelasnya.
 
Dari tiga didivisi tersebut disebutkan bahwa pelayanan SIM sudah sangat maksimal dengan pemanfaatan IT. Dalam sehari saja kantor pelayanan SIM Polresta Denpasar ini digeruduk lebih dari 500 orang, baik pencari SIM baru maupun perpanjangan. "Di bagian SIM sudah menggunakan gedung dan sistem baru dengan penggunaan nomor antrean otomatis dan masuk menggunakan ID. Untuk bebeberapa gedung juga sudah dilengkapi ruang menyusui, ruang merokok dan ruang anak - anak," paparnya.
 
Sementara dibagian SKCK dan sidik jari sebanyak 100 hingga 150 orang dalam sehari. Serta pelayanan SPKT yang setiap harinya 5 sampai 10 pelaporan yang masuk. Mengingat tingginya tuntutan pelayanan publik ini pihak Polresta Denpasar menginginkan adanya peningkatan kenyaman publik.  Sehingga diharapkan usai menikmati pelayanan tersebut publik diminta untuk memberikan penilaian melalui meain yang telah disediakan. "Semata - mata untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. Setelah mereka mendapat layanan memberikan nilai kepada polisi. Untuk IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) seminggu sekali akan dievaluasi untuk perbaikan selanjutnya sistem pelayanan. Penilaian ini berlangsung dua bulan sejak Mei ini," katanya.