Presiden Tinjau Proyek Padat Karya Desa Kukuh | Bali Tribune
Diposting : 24 February 2018 12:28
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
penghasilan
KE DESA - Presiden Jokowi tampak berdialog santai dengan petani saat mengunjungi proyek Program Padat Karya di Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Jumat (23/2).

BALI TRIBUNE - Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, mengunjungi Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Jumat (23/2).

Kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka meninjau proyek program padat karya Kementerian PUPR, yang dikerjakan di Subak Jaka Dayang, Banjar Denuma, Kukuh, Marga, Tabanan. Meliputi, jalan produksi dan irigasi kecil di Subak Jaka Dayang. Ini merupakan kunjungan perdana Presiden Jokowi ke Desa Kukuh.

Setiba di Kukuh, tepatnya di area persawahan Subak Jaka Dayang, Presiden Jokowi beserta rombongan disambut meriah oleh warga Kukuh yang dikomando Perbekel I Made Sugianto, yang saat itu sedang memperbaiki jalan dan irigasi persawahan bersama dengan masyarakat dan para petani. Nampak juga dalam kerumunan salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Tabanan , yakni I Putu Eka Putra Nurcahyadi dan Camat Marga I Gusti Ngurah Alit Adiatmika.

Kedatangan Presiden Jokowi membuat petani di Desa Kukuh senang. Apalagi Presiden mau mendengar keluh kesah petani sambil duduk santai di dipan bambu di sawah tersebut. Tanpa sungkan, petani setempat menyampaikan keluhan macetnya sertifikat yang diurus melalui program Prona.

Mendengar keluhan petani, Presiden Jokowi langsung perintahkan pegawainya mencatat permasalahan para petani. Presiden Jokowi bertanya kepada petani manfaat kegiatan padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Pekaseh Subak Jaka, Ir I Wayan Yusa mengungkapkan, kegiatan padat karya multi keuntungan. Selain mendapat perbaikan saluran irigasi juga ada pekerjaan rabat beton jalan pertanian. Secara ekonomi akan berimbas pada peningkatan penghasilan menekan biaya angkut padi menuju jalan.

Wayan Yusa menerangkan, kegiatan padat karya berupa pengerjaan jalan pertanian dan saluran irigasi sepanjang 600 meter. Dana yang dikucurkan dari Kementerian PUPR sebesar Rp 600 juta. Sementara para pekerja mendapat upah Rp 85 ribu per hari dan Rp 125 ribu per hari untuk tukang. Estimasi pengerjaan kegiatan ini selama 50 hari. Wayan Yusa menambahkan, kegiatan padat karya sangat menguntungkan petani. Selain mendapatkan pembetonan jalan persawahan dan senderan saluran irigasi, material lokal juga laku.

Perbincangan tersebut berlangsung kurang lebih 30 menit, dan setelah itu melakukan peninjauan kembali serta bercengkerama dengan masyarakat yang sedang mengerjakan proyek irigasi. Saat di Subak Jaka Dayang, Presiden Jokowi mengatakan agar seluruh kementerian di kabinetnya bisa menyontoh program dari Kementerian PUPR.

“Kita harapkan semua kementerian seperti ini, beberapa sudah.  Artinya kementerian yang lain untuk proyek-proyeknya di daerah, kita sudah tekankan juga untuk segera dimulai, itu yang pertama, dan kedua, bajak pola padat karya, tunai,” tegas Jokowi.

Dan percepatan itu semata-mata diharapkan untuk kepentingan rakyat sehingga bisa mendongkrak perekonomian mereka, yang pada gilirannya tercipta masyarakat adil dan makmur. “Ini betul-betul nanti kita harapkan untuk mendongkrak peredaran uang di desa, di daerah, meningkatkan daya beli dan meningkatkan konsumsi masyarakat, arahnya ke sana,” jelas Kepala Negara.

Setelah itu, Presiden Jokowi bertolak ke acara berikutnya di Margarana dalam rangka penyerahan Sertifikasi Tanah Gratis atau PTSL (Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap) Gratis, sebanyak 15.000 sertifikat tanah kepada lebih dari 9.000 warga di Kabupaten Tabanan.