Puluhan Orang Ikuti Program Paket C | Bali Tribune
Diposting : 3 October 2018 19:27
Agung Samudra - Bali Tribune
I Made Sukarma
BALI TRIBUNE - Minat warga Bangli ingin melanjutkan pendidikanya lewat program paket C cukup tinggi. Buktinya tahun ajaran 20818/2019 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Widya Center Bangli berhasil menjaring puluhan orang. Mereka yang mengikuti program sebagian besar sudah bekerja, bahkan sudah ada yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
 
Pengelola PKBM Widya Center Bangli I Made Sukarma mengatakan dari data hingga saat ini terdaftar  43 peserta paket C klas XII. Mereka yang ikut program paket C bukan saja waraga Bnagli namun ada pula darai luar daerah. ”Yang bersangkutan kebetulan bekerja di Bangli, memustuskan bergabung di sini,” ungkapnya, Selasa (2/10). Dari sekian peserta yang bergabung kebanyakan siswa drop out.
 
Dikatakan, ada pasang suami istri yang mengikuti program paket C , namun sang istri lebih dulu menyelesaikan pendidikanya. “Dulu berhenti di kelas XI, karena menikah pendidikan tertuda, baru sekarang dilanjutkan kembali. Selain karena menikah, ada pula yang memang tidak sekolah dari awal. Kemudian karena tuntutan pekerjaan maka melanjutkan,” ujarnya.
 
Mantan guru ini mengungkapkan  program paket C cukup banyak peminat. Untuk kegiatan pembelajaran PKBM  masih meminjam bangunan SDN 1 Kubu. Peserta paket C dijadwalkan belajar mulai hari Jumat hingga Minggu, dan waktu mulai pukul 15.00 Wita hingga 18.00 Wita. Untuk menunjang proses pembelajaran PKBM Widaya Center Bangli memanfaatkan 13 orang pendidik, mulai dari tenaga pendidikan yang masih aktif dan  yang sudah  pensiunan. 
 
Program paket C didukung oleh para peserta dimana setiap bulanya kena biaya Rp 50 ribu per orang. “Uang tersebut untuk mendukung kegiatan pembelajaran termasuk kelengkapan buku hingga honor tutor/guru. Sementara ini memang belum ada bantuan dana dari pusat maupun kabupaten. Sebelumnya kami mengajukan proposal ke pusat untuk memperoleh bantuan, namun mekanismenya berubah. Kami sendiri belum tahu dapat atau tidak bantuan tersebut. Mulai tahun ajaran 2018/2019 ini PKBM menyesuaikan dengan sekolah formal, dimana siswa didata dan masuk data pokok pendidikan. Jadi rombelnya juga jelas,” kata Made Sukarma seraya mengatakan untuk 1 rombel maksimal  menampung 20 orang siswa.