Puncak Karya Ngaben Bersama Warga Br. Kuribatu | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 8 August 2018 10:00
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Puncak karya ngaben bersama di Br.Kuribatu Desa Pakraman Gelgel Klungkung berlangsung, Selasa (7/8) kemarin. Tampak iring-iringan warga sedang mengusung bade berisikan sawa pada kegiatan dimaksud.
BALI TRIBUNE - Puncak karya ngaben bersama yang dilaksanakan warga Br. Jelantik Kuribatu Desa Pekraman Gelgel, Tojan Klungkung berlangsung, Selasa (7/8) kemarin. Guyuran hujan selama prosesi itu tidak menyurutkan semangat warga melaksanakan persembahan bagi para arwah leluhur mereka.
 
Prosesi diawali dengan pemukulan Kulkul oleh Klian Banjar Kuribatu, Nyoman Mujana menandai pelaksanaan prosesi pegesengan serangkaian ngaben bersama dimulai. Ditengah guyuran hujan, ribuan warga menyemut di bale peyadnya.
 
Selanjutnya, warga bergerak menuju bade yakni, sebuah bangunan menyerupai meru yang terbuat dari bambu  lengkap dengan hiasan dari kertas warna warni. Bade ini merupakan wadah bagi 28 sawa yang nantinya akan menjalani prosesi pengabenan
 
Khusus untuk sawa dimaksud, pada Minggu (5/8) lalu telah dilakukan prosesi ngebet (mengeluarkan jasat dari liang lahat,red) untuk selanjutnya menjalani proses pembersihan secara niskala.
 
Pada prosesi tersebut berlangsung, warga Br. Kuribatu menggelar tradisi mebat mempergunakan hewan babi, itik dan ayam. Hewan-hewan tersebut kemudian diolah menjadi lawar dan disantap secara bersama-sama atau dalam istilah di Bali dikenal dengan sebutan i megibung.
 
Untuk diketahui, tradisi megibung pada hakekatnya mengandung arti kebersamaan.
 
Berikutnya, iring-iringan warga mengusung bade bergerak menuju ke setra (kuburan,red) Desa Pakraman Gelgel.  Sebelum penggesengan,ke- 28 sawa itu diletakkan secara berurutan disesuaikan dengan usia sawa saat meninggal dunia.
 
Menurut Jro Mangku Made Sumerta, untuk urutan paling atas adalah mereka yang semasa hidupnya merupakan pinandita (rohaniawan seperti pemangku,red) dilanjutkan dengan usia yang paling tua hingga termuda.
 
Pada kesempatan itu, Klian Banjar Nyoman Mujana menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan ritual tersebut. Ia juga mengapresiasi semangat kebersamaan yang ditunjukkan warga.
 
“ Selaku Klian Banjar Jelantik Kuribatu Desa Tojan ,saya menyampaikan rasa syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi karena berkat Beliau ngaben bersama ini terlaksana dengan lancar. Begitupula ucapan terima kasih disampaikan kepada warga banjar atas peran sertanya sehingga acara ini berjalan dengan sukses,” ucapnya.
 
Adapun keseluruhan prosesi ngaben bersama di Br.Kuribatu ini dipuput oleh Ida Pandita dibantu sejumlah pemangku desa setempat seperti satu diantaranya adalah, Jro Mangku Dalem Di Gede.
 
Usai prosesi penggesengan dilakukan ritual nyekah yakni, ritual ngelarung abu ke tengah laut. Adapun lokasi kegiatan adalah, Pantai Desa Jumpai.