Rapat Paripurna DPRD Karangasem - Prioritaskan APBD Perubahan 2017 untuk Penanggulangan Bencana | Bali Tribune
Diposting : 11 October 2017 21:11
Redaksi - Bali Tribune
DPRD
PARIPURNA - Rapat paripurna DPRD Karangasem dengan agenda penyerahan rancangan KUPA PPASP 2017.

BALI TRIBUNE - DPRD Karangasem, Selasa (10/10), menggelar rapat paripurna dengan agenda penyerahan materi rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) 2017, oleh Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri yang diterima oleh Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi untuk dibahas lebih lanjut.

Dalam sambutannya di hadapan rapat paripurna, Bupati IGA Mas Sumatri, memaparkan dalam rancangan KUPA PPASP ini pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp. 1.553 trilyun, da mengalami penurunan sebesar Rp. 207 juta atau sebesar 0,01 persen dari APBD induk 2017. Sementara PAD dalam APBD perubahan ini direncanakan sebesar Rp. 196.2 miliar namun mengalami penurunan sebesar Rp. 37.4 milyar atau sebesar 16.2 persen dari APBD induk 2017.

Dengan dikeluarkannya status awas Gunung Agung oleh PVMBG Kementrian ESDM, menyebabkan beberapa rencana yang telah tersusun dalam rancangan KUPA PPASP ini mengalami peruahan, khsusnya penurunan target PAD. “Nah kiranya berkenan untuk dicermati kembali dalam proses pembahasan,” pinta Bupati. Sementara usai rapat paripurna, kepada wartawan Bupati juga menegaskan jika anggaran perubahan ini diprioritaskan untuk BPBD dalam upaya penanggulangan bencana.

OPD lainnya yang memperoleh prioritas anggaran yakni Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan dinas lainnya. “Kita juga memangkas anggaran perjalanan dinas serta menunda proyek-proyek pisik yang tidak terlalu penting, utamanya proyek yang ada diwilayah KRB III,” sebut Bupati. Ditegaskan lagi jika alokasi anggaran di perubahan ini difokuskan untuk BPBD dan Dinas Sosial termasuk pengamanan dalam hal ini pol PP dan Infokom serta kehumasan. Termasuk DKP dan Dinas PUPR.

Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi menegaskan hal yang sama, dalam kondisi Gunung Agung yang berada dalam fase kritis, pihaknya akan memilah milah dan melihat anggaran mana yang masuk dalam skala prioritas. Untuk anggaran yang tidak masuk skala prioritas akan dialihkan ke penanggulangan bencana. “Dalam situasi seperti ini, anggaran kita prioritaskan sebanyak-banyaknya untuk penanggulangan bencana, termasuk recovery atau pemulihan pasca kejadian bencana,” tandasnya.