Rayakan Cap Gomeh, Warga Tionghoa Gelar Kirab Pusaka Dewa | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 20 February 2019 23:02
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ KIRAB - Ratusan warga Tionghoa menggelar kirab simbol Senjata Pusaka Dewa yang berstana di Klenteng Cao Fuk Miao di Jalan Cargo Taman II/9 Denpasar, Selasa (19/2).
Bali Tribune, Denpasar - Ratusan warga Tionghoa merayakan Cap Gomeh dengan menggelar kirab simbol senjata Pusaka Dewa yang berstana di Klenteng Cao Fuk Miao di Jalan Cargo Taman II/9 Denpasar, Selasa (19/2). Kirab ini sebagai puncak penutupan perayaan tahun baru Imlek 2570.
 
Pantauan wartawan, acara perayaan Cap Gomeh diawali dengan persembahyangan bersama di Klenteng Cao Fuk Miao di Jalan Cargo Taman II/9 Denpasar, sekitar pukul 15.00 Wita. Usai itu acara dilanjutkan dengan kirab simbol senjata pusaka dan bendera dewa-dewi dengan melewati Jalan Cargo Taman, Jalan Kenanga, Jalan Sari Dana, Jalan Cargo Permai dan kembali ke Klenteng Cao Fuk Miao. Selain simbol senjata pusaka dewa, pada kirab ini juga dimeriahkan penampilan barongsai dan gamelan baleganjur.  
 
Wakil Ketua Pengurus Kelenteng Cao Fuk Miao, Wahyu Kusuma Wardana, mengatakan kirab ini merupakan rangkaian dari puncak penutupan perayaan Imlek atau biasa dikenal dengan Cap Gomeh. 
 
"Hari ini kita persembahyangan Cap Gomeh adalah menutup acara persembahyangan selama Tahun Baru Imlek. Kegiatan ini merupakan menyambut bulan purnama pertama di tahun baru sekaligus juga perayaan berstananya para dewa dan dewi Kelenteng Cao Fuk Miao. Selain kirab, kami juga isi dengan pertunjukan seni, tarian wushu, ada juga barongsai," ujarnya.
 
Dikatakan, kirab ini digelar guna memberi keseimbangan kepada dunia baik skala dan niskala. Selain itu juga untuk menetralisir aura negatif yang ada di dunia. "Tujuan kirab adalah memberi keseimbangan kepada dunia ini. Niskala dan skala biar bisa seimbang. Energi-energi negatif yang ada supaya dinetralkan. Kita harapkan semua menjadi tenang, tentram, damai, sejahtera," ujarnya.
 
 Dikatakan, kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun. Hanya saja untuk tahun ini tidak dikirab berupa arca para dewa melainkan hanya berupa simbol senjata pusaka dan bendera simbol para dewa. "Kalau tahun ini hanya mengeluarkan beberapa alat-alat tertentu. Tidak mengeluarkan arca. Tetapi hanya berupa air suci, persenjataan, bendera menunjukkan simbol dewa yang berstana di sini (Kelenteng Cao Fuk Miao,-red)," ujarnya.