Refleksi Perjalanan Seni Topeng Singapadu dari Masa ke Masa | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2017 18:18
redaksi - Bali Tribune
PAMERAN
PAMERAN - Pembukaan Pameran “Singapadu: The Power Behind the Mask”

BALI TRIBUNE - Asosiasi Seniman Singapadu menyelenggarakan pameran retrospektif topeng di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Sukawati, Gianyar, Minggu (6/8). Pameran yang diikuti 68 seniman topeng asal Singapadu dan menampilkan 164 karya topeng tersebut, dibuka Kepala Dinas Kebudayaan  Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Wijana.

Pameran Topeng Retrospektif  “Singapadu: The Power Behind the Mask”  merupakan yang kedua kalinya digelar di Bentara Budaya. Pameran topeng yang pertama diadakanNovember 2011 silam. Ide penyelenggaraan pameran berawal dari keinginan sejumlah seniman Singapadu yang tergabung dalam Asosiasi Seniman Desa Singapadu melestarikan seni warisan leluhur berupa seni topeng. Asosiasi Seniman Desa Singapadu bersama dengan prajuru desa kemudian sepakat menggelar pameran.

Perupa Made Supena, perwakilan Asosiasi Seniman Desa Singapadu mengatakan, eksibisi atau pameran ini boleh dikatakan sebagai sebuah upaya retrospektif, dengan sendirinya bersifat reflektif. “Desa Singapadu yang saya kenal adalah sebuah desa yang terkenal dengan seni pertunjukannya, namun seni topeng jauh lebih tua keberadaannya di Singapadu, dengan pameran topeng ini kita akan melihat kiprah para seniman pada masa awal hingga masa kini,” ujar Supena. Oleh sebab itu, melalui pameran topeng inilah seniman yang tergabung dalam Asosiasi Seniman Singapadu membangun atau mengkonstruksi seni topeng lebih lanjut. “Ini memang tidak mudah, namun topeng adalah aset budaya Desa Singapadu, akan tetap kami perjuangkan agar tetap menjadi identitas Singapadu,” tegas Supena.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Wijana menyambut baik dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepedulian seniman dan masyarakat Singapadu terhadap pelestarian seni topeng dengan memprakarsai pameran ini. Apresiasi patut diberikan kepada Desa Singapadu karena sejak awal abad ke-18 hingga saat ini masih melahirkan seniman-seniman topeng yang handal. Dengan julukan Gianyar sebagai Kota Pusaka, Bupati Agung Bharata berharap pameran topeng kali ini mampu menjawab tantangan dunia dalam bidang pengembangan dan pelestarian seni-budaya khususnya seni pahat topeng di Kabupaten Gianyar.

Pameran Topeng Singapadu digelar selama 7 hari (7- 13 Agustus), menghadirkan beragam tapel, baik yang berbentuk topeng barong (Bebarongan) atau topeng dramatari (Patopengan). Di samping topeng-topeng klasik, ditampilkan juga karya sejumlah seniman muda berupa topeng-topeng modern dan kontemporer. Sebagai kurator adalah Prof. Dr. I Made Bandem, MA. dan Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, MA.

Pembukaan pameran diawali dengan pementasan tari kreasi “Barong Api” yang mengisahkan tentang Cokorda Agung Api, sang pelopor Topeng Singapadu yang terinspirasi membuat Barong Ket dari kilauan cahaya matahari. Pertunjukan tari dengan durasi sekitar 12 menit tersebut mengundang decak kagum penonton yang menyesaki panggung terbuka Bentara Budaya.

Turut hadir pada pameran topeng tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, I Wayan Tagel Winarta, Kurator seni, Prof. Dr. I Made Bandem, MA. dan Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, MA, Perbekel Singapadu dan Perbekel se-Kecamatan Sukawati, bendesa se-Desa Singapadu, serta para seniman, budayawan, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.