REI Bali Genjot Sektor Properti Saat Momen Akhir Tahun | Bali Tribune
Diposting : 8 December 2017 21:05
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
subsidi
SUBSIDI - REI akan menyediakan rumah tinggal bagi masyarakat berupa rumah subsidi karena masih banyak dibutuhkan.. (ilustrasi)

BALI TRIBUNE - Real Estat Indonesia (REI) Bali menyebutkan kebutuhan rumah tinggal untuk masyarakat Bali sekitar 300 ribu rumah. Sekretaris Jenderal DPD REI Bali, Toni Wijaya, menyatakan jika kebutuhan perumahan di Bali saat ini masih tinggi. Sehingga anggota REI Bali cenderung menyediakan rumah tinggal sesuai kebutuhan pasar bukan untuk investasi.

"Dari REI sekarang mengacu pada  permintaan pasar yakni memenuhi rumah untuk ditempati bukan untuk investasi. Makanya kami sediakan harga terjangkau agar masyarakat bisa membeli rumah," ucapnya kepada awak media di kantor REI Bali, Denpasar, Kamis (7/12).

Menurutnya, akhir tahun ini menjadi momen yang tepat untuk masyarakat membeli properti. Sebab trennya, jika membeli rumah pada akhir tahun maka nilai investasinya akan naik pada tahun berikutnya. "Akhir tahun ini untuk menggenjot penjualan properti, kami buat REI Expo atau pameran properti di Mall Bali Galeria pada 13-17 Desember 2017 mendatang," kata Toni.

Pameran perumahan tersebut kata dia untuk membangun iklim positif sektor properti di Pulau Bali yang sejak beberapa tahun terakhir mengalami pelemahan. Jenis rumah yang ditawarkan ada subsidi pemerintah dengan harga Rp141 juta uang muka Rp5 juta, bunga mulai 5 persen dan angsuran mulai Rp1 juta per bulan serta non subsidi dari Rp190 juta hingga Rp5 miliar.

"Target pasar REI 70 persen menengah kebawah dan 30 persen menengah keatas. Lokasi perumahan favorit masih di daerah Badung, Tabanan, Denpasar dan Gianyar," sebutnya. Ketua Panitia REI Expo 2017, Gde Semadi Putra menjelaskan sebanyak 14 pengembang akan menawarkan ribuan rumah pada pameran tersebut dengan lokasi yang tersebar di Negara, Buleleng, Karangasem, Tabanan, Gianyar, Badung dan Denpasar.

"Kita tidak menduga ada efek samping Gunung Agung ini. Tapi kami optimis penjualan dapat tercapai 250 unit rumah subsidi dan 125 unit rumah non subsidi. Selama masih ada cinta dan pernikahan pasti rumah tinggal itu dibutuhkan," ucap Semadi.

Saat ini kata dia rumah pada kisaran harga Rp700 juta kebawah dengan cicilan Rp5 juta sampai Rp6 juta per bulan tergolong terjangkau untuk masyarakat Bali. "Selama pola hidup masyarakat tidak konsumtif, berorientasi investasi pasti kemampuan mencicilnya ada," imbuhnya.