REI Lirik Revolusi Bangunan Rumah Bata Sampah Plastik | Bali Tribune
Diposting : 7 December 2018 22:37
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Soelaeman Soemawinata
BALI TRIBUNE - Real Estat Indonesia (REI) akan melakukan inovasi bangunan kering yang ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam yaitu pasir dan air. Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata di Nusa Dua, Badung, Kamis (6/12) mengatakan, untuk rumah bersubsidi dikalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibangun di atas tanah gambut sudah menggunakan material yang ringan seperti aluminium, kayu dah bahan kering lainnya.
 
Dia menyatakan, pembangunan rumah MBR diberbagai daerah ini menggunakan berbagai karakter lahan baik itu di tanah yang keras, lembut dan gambut. Misalnya di Banjarmasin, rumah MBR ada yang dibangun di atas rawa-rawa, namun menggunakan material ringan. "Itu sudah didesain sedemikian rupa, tidak menggunakan pasir tapi aluminium kayu dan bahan ringan. Bata lebih minim dibandingkan rumah-rumah biasa. Memang harus ada revolusi dibidang konstruksi," ungkap Soelaeman.
 
Menurutnya, revolusi konstruksi ini bisa menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Disamping itu bisa juga menggunakan teknologi bata dari sampah plastik yang diolah dengan mesin dijadikan batu bata. 
 
"Siap-siap nanti sampah plastik diseluruh dunia bisa diambil diolah jadi bahan bangunan. Tapi ini masih dalam bentuk penelitian. Kalau sudah bisa masuk industri pasti ini bagus jadi lebih efiensi. Tapi REI sudah memulainya di lahan-lahan gambut meminimalisir penggunaan pasir. Jadi ada keseimbangan," jelasnya.