Renovasi Dermaga Teluk Gilimanuk Molor | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2018 10:15
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
RENOVASI - Pengerjaan proyek renovasi dermaga teluk Gilimanuk molor dari waktu yang ditentukan.
BALI TRIBUNE - Setelah mendapat sorotan lantaran kondisinya dinilai kurang layak, dermaga kayu di teluk Gilimanuk akhirnya direnovasi oleh Pemkab Jembrana. Dermaga kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati Jembrana I Gede Winasa tersebut kondisinya sudah mengalami kerusakan, kontruksi kayunya banyak yang sudah keropos dan membahayakan, sehingga harus direnovasi.
 
Untuk merenovasi dermaga kayu tersebut, Pemkab Jembrana melalui Dinas Pariwisata dan Budaya (Parbud) Kabupaten Jembrana menggelontorkan anggaran mencapai Rp 645 juta. Namun pembangunan dermaga pariwisata dengan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut pengerjaannya  molor dua pekan dari waktu yang telah ditentukan. Seharusnya pengerjaannya dimulai pada akhir Juni 2018 lalu, namun kenyataannya baru dikerjakan minggu kedua di bulan Juli 2018.
 
Pantauan di lokasi proyek, Senin (16/7), sejumlah pekerja tampak sedang melaksanakan pekerjaan proyek, berupa pemasangan batu dan besi-besi. Sejumlah pekerja yang ditemui di lokasi membenarkan pekerjaan tersebut baru beberapa hari dimulai. Pengerjaan dermaga pariwisata tersebut dikerjakan oleh CV Cahaya Dewata yang berkantor di Jalan Pulau Jawa IV, No. 2 Kelurahan Dauhwaru, Jembrana. Rekanan pelaksana proyek kini harus mengejar batas waktu pengerjaan hingga 120 hari terhitung dari kontrak awal dibuat. 
 
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Parbud Kabupaten Jembrana, I Wayan Wenten dikonfirmasi Senin (16/7) mengakui kondisi dermaga kayu tersebut sudah rusak parah sehingga harus direnovasi. Ia mengakui pengerjaan proyek renovasi dermaga itu baru mulai dilakukan oleh rekanan seminggu lalu. Menurutnya, sesuai perencanaan, kontruksi dermaga untuk penunjang pariwisata dikawasan teluk Gilimanuk itu nantinya masih akan tetap mengunakan kayu dengan alasan agar kesannya lebih kelihatan alami. Sedangkan bagian ujung atau landasanya diperluas dengan menggunakan beton. 
 
Dikatakannya, dermaga kayu itu akan dimanfaatkan oleh masyarakat pelaku pariwisata di Teluk Gilimanuk terutama untuk melayani pengunjung yang ingin naik perahu untuk melihat pemandangan keliling teluk atau yang ingin menyeberang ke Pulau Menjangan. “Tetap menggunakan kontruksi kayu, tapi landasannya diperluas menggunakan beto,” tandasnya.
 
Direktur CV Cahaya Dewata Made Wardani saat dikonfirmasi juga membenarkan pengerjaan proyek dermaga pariwisata tersebut baru dimulai sejak seminggu lalu. Namun pihaknya selaku rekanan pelaksana proyek Pemkab Jembrana meyakini dengan waktu penggarapan yang molor tersebut proses pengerjaannya akan berjalan dengan baik serta dengan kualitas hasil pekerjaannya yang bagus lantaran menurutnya pengerjaan proyek jembatan yang menjorok ketengah teluk ini selalu dipantau langsung oleh pihak konsultan pengawas di lokasi proyek. “Kita memang baru kerja seminggu lalu, tapi jangan khawatir pekerjaan pasti bagus karena tiap hari selalu diawasi oleh konsultan pengawas,” tandasnya.