Ritual Mamungkah lan Mendem Pedagingan Pura Dasar Buana Gelgel | Bali Tribune
Diposting : 21 December 2018 22:14
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Serangkaian karya Penyucian Parahyangan ke-15 di Pura Dasar Buana,Gelgel,KLungkung berlangsung berbagai prosesi, salah satunya, ritual mendem pedagingan.Tampak, Bupati Suwirta saat melangsungkan prosesi dimaksud, Kamis (20/12) kemarin.
BALI TRIBUNE - Jelang puncak Karya Agung di Pura Dasar Buana Gelgel Klungkung, Kamis (20/12) kemarin berlangsung ritual Mamungkah lan Mendem Pedagingan. Selama prosesi, kesakralan ritual semakin menggema seiring kehadiran sejumlah nya  pejabat seperti, Wagub Tjokorda Artha Ardana Sukawati, Bupati KLungkung Nyoman Suwirta, Wabup Karangasem Wayan Artha Dipa dan Ide Dalem Semaraputra beserta 16 Paiketan Puri se-nusantara.
 
Dari 33 rangkaian kegiatan pada karya dimaksud, prosesi kemarin adalah yang ke-15. Pada tahapan ini digelar ritual Tawur Gentuh, Mapenyejeg Bumi, Mlaspas, Mendem Pedagingan, Masupati Pratima dan Karya Pengingkup. Ritual ini bertujuan untuk, menyucikan parhyangan Ida Batara, agar kembali suci. 
 
Disela-sela prosesi, Koordinator Karya, Dewa Ketut Soma mengatakan, ritual itu merupakan inti penyucian guna memutus seluruh mala (kekotoran,red) yang pernah terjadi dalam perjalanan berdirinya Pura Dasar Buana Gelgel. 
 
“Sehingga, seluruh parhyangan Ida Bhatara sebagai tanah leluhur masyarakat Bali ini kembali suci,” terangnya.
 
Rangkaian prosesi kemarin dipuput sejumlah Pandita (rohaniwan Hindu,red) Siwa-Budha seperti,  Ida Pedanda Gde Putra Tembau, dari Gria Aan (Siwa), Ida Pedanda Gde Jumpung Putra Keniten, dari Gria Jumpung,Kamasan (Siwa) dan Ida Pedanda Gde Jelantik Yoga dari Gria Wanasari (Budha). 
 
Sementara pamuput ritual di Bale Agung adalah, Ida Pedanda Gde Rai Pidada dari Gria Pidada Klungkung (Siwa), Ida Pedanda Putra Kajeng dari Gria Takmung (Siwa) dan Ida Pedanda Gde Jelantik Sogatha, dari Gria Wanasari (Budha). 

“Pada prinsipnya prosesi ini bertujuan, agar masyarakat Bali mendapatkan energi positif dan dijauhkan dari segala niat tak baik,” kata Dewa Ketut Soma.
 
Lanjutnya,  setelah rangkaian karya tersebut, akan dilanjutkan dengan nuur tirta di pura kahyangan jagat di seluruh Bali, Lombok hingga Jawa dan dilanjutkan dengan menggelar prosesi mawinten massal di Pura Dasar Bhuana Gelgel. 
 
Prosesi berikutnya yakni, Minggu (23/12) adalah, melaksanakan ritual Melasti ke Pantai Watu Klotok sekaligus melaksanakan ritual tawur tabuh gentuh, nangluk merana, ngaturang pakelem serta nunas tirta kamandalu. 
 
Sepulang dari Pantai Watu Klotok, dilaksanakan upacara memasar di depan Pura Dasar Buana Gelgel lanjut dengan ngaturang pamendak di depan pamedal agung Pura bersangkutan.
 
Bendesa Gelgel Putu Arimbawa menambahkan, sebagaimana catatan sejarah yang tertuang dalam Lontar Bali kuno disebutkan, ritual serupa pernah digelar pada tahun 1518 silam. Adapun puncak karya ini akan berlangsung saat rahina Soma Pemacekan Agung atau Soma Kliwon wuku Kuningan,Senin (31/12) akhir tahun ini.
 
“Harapannya, melalui pelaksanaan karya ini, seluruh umat se-dharma senantiasa dijauhkan dari segala 
Usai puncak karya, prosesi dilanjutkan dengan ritual bakti penganyar. Ritual ini berlangsung hingga tanggal 10 Januari 2019.