Rute Baru NAM AIR Denpasar-Lombok PP | Bali Tribune
Diposting : 23 July 2018 09:42
Arief Wibisono - Bali Tribune
Ahmad Yani (tengah) saat ditemui di kantor Sriwijaya-NAM AIR.
BALI TRIBUNE - Mengawali semester III di tahun 2018, maskapai penerbangan Nam Air kembali membuka rute baru dikawasan domestik yakni Denpasar-Lombok PP. Rute tersebut akan mulai beroperasi pada 27 Juli 2018 mendatang dan akan dilayani satu kali setiap hari.
 
Distrik Manager Sriwijaya Air Group Denpasar, Ahmad Yani yang ditemui di Denpasar, Jum'at (20/7) mengungkapkan bahwa pembukaan rute baru ini menjadi salah satu kontribusi yang berkelanjutan dalam mensukseskan program pemerintah salah satunya yakni di bidang pariwisata.“Denpasar dan Lombok merupakan destinasi populer yang sangat diincar oleh banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Melalui rute baru ini kami berupaya memberikan kemudahan serta meningkatkan aksesibilitas pengunjung untuk melakukan perjalanan dari Denpasar ke Lombok maupun sebaliknya. Dengan demikian diharapkan traffic pengunjung ke Denpasar maupun Lombok nantinya akan semakin tinggi,” kata Yani seraya menambahkan bahwa jadwal penerbangan rute Denpasar-Lombok PP ini sengaja dilayani pada malam hari agar dapat terhubung dengan rute penerbangan lain yang dimiliki Sriwijaya Air Group.
 
Adapun jadwal penerbangan rute baru Denpasar menuju Lombok yaitu berangkat dari Denpasar pukul 18.10 WITA dan akan tiba di Lombok pada pukul 18.50 WITA. Sedangkan untuk penerbangan sebaliknya yaitu berangkat dari Lombok pada pukul 19.25 WITA dan akan tiba kembali di Denpasar pada pukul 20.05 WITA.
 
Layanan penerbangan menuju Lombok ini dapat juga dinikmati oleh pelanggan yang melakukan dan Jakarta via Denpasar. Sedangkan untuk pelanggan yang berasal dari Lombok nantinya juga dapat menikmati penerbangan lanjutan hingga ke Surabaya, Jakarta dan Jogjakarta via Denpasar. "Penerbangan Denpasar-Lombok PP ini nantinya akan dilayani dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 kursi yang terdiri dari dua jenis layanan yakni 112 kursi untuk kelas ekonomi, sedangkan 8 kursi lainnya untuk kelas eksekutif," tutupnya.